Share

Bab 29

"Kamu punya otak apa tidak, Mentari! Sudah tahu Arfan harus bolak-balik dibawa ke rumah sakit, tapi malah kamu ajak pergi. Ini jam berapa?!"

Di sinilah aku sekarang. Berdiri dengan kepala menunduk saat Mama memarahiku.

Setelah kami sampai di rumah, Mama langsung menyuruh Mas Arfan untuk masuk ke kamar. Dan aku, Mama bawa ke kamarnya untuk menerima amarah ibu mertuaku itu.

Bagaimana Mama tidak marah, karena kami sampai di rumah saat waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Tadi, perjalanan kami terhambat oleh kemacetan. Alhasil, kami pulang terlambat dan itu yang menyebabkan Mama murka.

"Maaf, Mah. Tadi di jalan macet," ucapku seraya memilin jari-jariku.

"Kamu jangan ajarin anak saya jadi pembangkang sepertimu, Mentari. Pergi dari rumah tanpa izin, pulang semaunya sendiri. Kamu pikir kamu siapa, bisa seenaknya? Ini rumahku, aku yang punya kuasa di sini!"

Seraya berkacak pinggang, Mama terus mengeluarkan kemarahannya. Berulang kali aku meminta maaf, tapi sepertinya hati Mama sud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status