Share

Bab 32

Aku mengembuskan napas saat pertanyaanku tidak mendapat jawaban. Mobil sudah mulai melaju, dan aku pasrah ke mana pun Mas Arfan akan membawaku pergi.

Kepingan kenangan kebersamaan kami melintas di benakku seperti sebuah film. Tawa kami, canda kami, begitu lepas saat itu. Bahkan kehangatan pria yang berstatuskan suamiku begitu lekat dalam ingatanku.

Namun, sekarang semuanya hilang. Jangankan ada canda tawa, bicara pun dia tak mau. Kami seperti orang asing yang tidak saling mengenal.

“Mas.”

“Diam,” ucapnya dingin.

Aku merengut mendengar suaranya yang seperti es. Jangankan untuk menoleh, bersuara pun dia enggan.

Lima belas menit perjalanan, Mas Arfan membelokkan mobil ke sebuah perumahan. Namun, aku tidak tahu tujuan dia apa hingga membawaku ke sini. Pasalnya, ini bukan perumahan yang ditinggali keluargaku.

“Turun,” titah Mas Arfan.

Kini mobil sudah berhenti tepat di depan sebuah rumah yang nampak bersih dan rapi. Aku turun dari mobil, melihat ke sekeliling rumah bercat warna abu-abu itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status