Share

PANGLIMA YANG HILANG

Wajah Mohan sudah pucat dipermalukan di depan banyak orang. Lebih-lebih, sebenarnya dia sedang mencari muka terhadap atasannya ini untuk naik jabatan. Tapi sepertinya, Mohan harus melupakan itu sejenak lantaran masalah sepele yang menjadi besar. 

Tampangnya sudah tidak enak dipandang. Belum lagi, dua pegawainya itu terlihat mengenyehnya. 

"Keparat! gara-gara kau jadi aku yang kena semprot!" maki Mohan pada Joe. 

"Sebaiknya kau bereskan atau aku akan mencarikan pengganti untuk posisimu!" ucap Fernando santai namun penuh penekanan. Mohan sadar kalau itu merupakan ancaman serius dari bosnya. Merahlah wajah Mohan. Seketika itu juga darahnya mendidih. 

"Baik tuan," sahut Mohan, sambil menganggukan kepala. 

Kaki Fernando siap melangkah, meninggalkan toko namun di saat itu dia mendengar suara berat dari seorang wanita yang dengan lantang memanggilnya, "Fernando Artilles."

Seketika Fernando terdiam. Dia tahu persis siapa ora

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status