Alina tersentak saat mendengar apa yang dikatakan oleh mama Elly saat ini.Sejenak dia pun terdiam dan tak mengatakan apapu untuk beberapa saat. Apa yang dikatakan oleh mama Elly memang itu benar, dirinya pada awalnya mengira bahwa mereka adalah pembunuh kakaknya dan ia ingin balas dendam kepada dirinya. Namun, apa yang terjadi? Ia salah sangka dengan mereka semua.Mama Elly yang melihat wajah Alina yang saat itu tampak terdiam, membuatnya berpikir jika apa yang dikatakan olehnya adalah benar dan dia mulai merasakan kekecewaannya."Apa yang aku katakan adalah benar, Alina? Aku kecewa kepadamu, jika kau masih berpikir jika aku dan Arkan adalah pembunuh kakakmu, kami tidak pernah berpikir untuk mencelakai apalagi membunuh kakakmu. Kamu sangat menyayangi dirinya," ungkap mama Elly menatap wajah Alina.Alina menatap wajah mama Elly yang saat ini terlihat sangat sedih, dia pun akhirnya mulai meminta maaf kepada dirinya."Maafkan aku Ma, awalnya aku memang mengira kalian adalah pembunuh kak
Alina menatap wajah Arkan yang saat ini terlihat sedang bingung dan mulai sedikit penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Alina saat ini.Saat Arkan meminta Alina untuk beristirahat dan dirinya sudah mulai tidak percaya dengan apa yang dikatakannya, ia pun merasa kecewa.Arkan tetap memaksa dirinya beristirahat dan menemani Alina hingga dia pun perlahan-lahan mulai terlelap dalam tidurnya.Saat Arkan mulai mendengar suara dengkuran halus dari hidung Alina, pelan-pelan dia pun bangkit dari tempat tidurnya dan bergegas pergi meninggalkan kamar tidurnya.Arkan mulai melangkahkan kakinya menuju ke kamar tidurnya.Arkan yang sejak tadi kepikiran dengan ala yang dikatakan oleh Alina, membuat dirinya ingin segera mencari sesuatu di dalam kamarnya.Ketika Arkan mulai masuk ke dalam kamarnya, dia pun mulai mencari sesuatu di sudut-sudut kamarnya, tapi dia tidak menemukan apapun di sana.Ia pun mulai membuka lemari pakaian Alana. Namun, dia tidak bisa membuka lemarinya yang saat itu di kunci
Pertanyaan Azriel saat ini cukup mengejutkan Alina yang saat ini terlihat sangat gugup dan cemas.Alina terdiam dan terlihat sangat gugup ketika Azriel mulai mendesak dirinya."Kenapa kamu terdiam? Katakan sesuatu kepadaku, Alina!" Azariel menatap wajah Alina yang sudah terlihat gelisah."Aku ..., Aku ...," Alina terlihat tidak bisa mengatkan sesuatu lagi."Katakan saja, kenapa kau terlihat sangat gugup? Aku yakin jika saat ini kau pasti memiliki perasaan untuk kakakku, bukan?"Aliana menatap wajah Azriel yang saat ini terlihat sedang menunggu jawabannya."Tidak, Aku hanya menjalankan semua ini secara profesional.""Maksudmu?" Azriel menatap wajah Alina yang saat ini terlihat sangat gugup dan salah tingkah."Bukankah dia menikah denganku hanya karena menginginkan keturan saja? Aku mendapatkan bayaran yang cukup sebagai pengganti rahimku untuk melahirkan anaknya," jawab Alina yang saat ini terlihat sedang mengalihkan pandangannya ke arah lain."Kau kenapa berpikir seperti itu? Apakah a
Arkan benar-benar sangat terkejut saat menyadari jika dirinya ditelpon oleh sesuatu ghaib. Entah itu siapa yang saat ini sedang menelpon dirinya saat itu.Suster Mirna pun benar-benar heran dengan apa yang dikatakan oleh Arkan saat ini kepada dirinya."Maaf Pak, mungkin tadi ada orang yang iseng, sengaja menelpon Bapak dengan modus penipuan," ucap suster Mirna yang saat ini sedang menenangkan hati Arkan yang sedang kacau."Tidak Sus, itu adalah suara suster dan itu juga nomer telepon rumah sakit dan nomer telpon Suster Mirna yang saat itu sedang menghubungi saya. Aku ingat betul itu, Sus." Arkan mencoba untuk meyakinkan Suster Mirna yang saat ini tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh dirinya."Tapi Pak, tidak ada yang menghubungi Bapak, jika Bapak merasa yakin, Bapak bisa menanyakan kepada resepsionis di sini." suster Mirna berusaha untuk membuka pikiran Arkan saat ini, bahwa apa yang dikatakan oleh dirinya tidak benar.Arkan terdiam dan tidak mengatakan apapun saat ini.Sejuru
Arkan terkejut saat melihat istrinya yang saat ini terlihat sedang berdiri dan sudah siap untuk pulang ke rumahnya."Suster Mirna ada di mana? Aku perlu bicara," ucap Arkan dengan menatap wajah Alana yang saat ini terlihat sedikit menunjukkan sikap keanehan."Dia ada pasien, sebaiknya kita pulang saja, Mas," balasnya dengan tersenyum menatap wajahnya.Arkan yang saat itu tidak menaruh curiga, lantas percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan oleh Alana saat ini kepadanya."Ya sudah, kita balik saja sekarang!" Arkan lalu mengambil koper milik Alana dan bergegas menarik koper tersebut. Alana terlihat sedang tersenyum menyeringai, saat melihat semua rencananya mulai berhasil tanpa sedikit pun ada yang curiga.Dengan bantuan makhluk ghaib itu, akhirnya Alana berhasil pulang ke rumahnya lebih cepat.Arkan yang saat itu berjalan ke arah mobilnya, tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang saat itu mengikuti dirinya.WuzAngin tiba-tiba berhembus cukup kencang saat mobil miliknya dibuka. T
Suara Alina terdengar cukup melengking di telinga Azriel yang saat itu berdiri tidak jauh dari kamarnya.Segera kedua kakinya berlari dengan cepat menuju ke arah pintu kamar Alina.Jemarinya kini tertuju ke arah daun pintu dan segera dia ketukkan punggung tangannya ke arah pintu tersebut.TokTokTok"Alina, apa kau baik-baik saja?" tanya Azriel yang terlihat cemas di sana.Tak ada sahutan dan hanya terdengar suara barang-barang terdengar berjatuhan di sana.Krumpyang ....Ketika suara barang-barang tersebut terjatuh di bawah lantai, Azriel yang tak mendapatkan sahutan dari kakak iparnya, mulai merasa panik dan mencoba lebih keras legai mengetuk pintu kamar tersebut.Sementara itu,di dalam kamar itu, terlihat Alina yang saat ini terlihat sedang menangis sesenggukan saat suasana kamarnya berubah menjadi menakutkan.Lampu-lampu mulai redup sendiri, ditambah lagi dengan hembusan angin kencang dari luar yang saat ini memasuki kamarnya.Suara-suara ghaib, mulai terdengar begitu jelasnya di
Azriel sangat terkejut saat mendengar apa yang dikatakan oleh Alina saat ini, dia tau jika saat ini bukan dirinya yang sedang mengatakan itu. Karena penasaran dengan apa yang diceritakan oleh Alina. Azriel pun bertanya kepada dirinya."Siapa yang kau maksud, Alina?" tanya Azriel dengan wajah penasarannya.Saat itulah tiba-tiba ia rasakan suasana sudah berubah menjadi aneh, ia mencium bau anyir di dalam kamar Alina, sedetik kemudian, ia rasakan ada hembusan angin yang saat ini sedang menerpa tengkuk lehernya.Azriel lalu mengusap tengkuknya lehernya yang terasa bulu kuduknya sudah mulai berdiri saat ia merasakan ada makhluk ghaib yang saat ini ada di ruangan tersebut.Seketika lampu di dalam itu langsung meredup lalu berkedip-kedip, menambah suasana tampak sedikit mencengangkan.Saat itulah, Alina membuka kedua tangannya yang sejak tadi menutupi wajahnya.Azriel sangat terkejut saat dia melihat sosok Ayana pada wajah Alina. Ia terlihat sangat pucat dan terlihat jelas jika itu adalah wa
Alina mulai menceritakan semua keganjilan dalam rumah ini yang dia rasakan saat dirinya dan mama mertuanya saat ini.Azriel tampak terpaku dan seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh dirinya saat ini."Jika Mas Azriel tidak percaya dengan apa yang aku katakan kepadamu, aku ingin Mas Azriel percaya dengan apa yang dikatakan oleh mama Elly kepada, Mas. Sakitnya beliau karena saat ini mama Elly mendapatkan serangan dari ghaib. Mas bisa membawanya ruqyah untuk mengeluarkan jin-jin yang ada di dalam tubuh mama Elly," balas Alina dengan menatap wajah Azriel yang saat ini terkena bingung."Baiklah, kau lebih baik tenang, aku akan bicarakan semua ini kepada keluarga inti nanti. Sebaiknya kau istirahat di sini, oke." Azriel membantu membaringkan tubuh Alina dan mulai menyelimuti dirinya dengan selimut yang ada di ranjang tidurnya.Setelah itu, ia menunggu Alina sampai dia benar-benar terlelap dan setelah ia terlelap dirinya langsung keluar dari kamar Alina.Saat Azariel keluar dari