Share

138. Diincar mafia?

Zahrana menarik lengan Aqsa lalu mengajaknya berjalan menuju kamarnya.

“Pak, ngobrolnya nanti lagi ya! Saya ada perlu,” katanya pada Zul.

Aqsa tak menolak dan mengikuti langkah Zahrana hingga mereka sampai di depan pintu kamar Zahrana.

“Mas, tolong! Aku tahu perasaan Mas saat ini. Aku juga sama mengkhawatirkan Selina. Karena ia juga sahabatku,” ucap Zahrana dengan menahan kesal.

Aqsa terdiam. Ia tahu apa yang ia lakukan keliru. Bagaimanapun Zahrana istrinya. Seharusnya ia menjaga perasaannya.

“Maaf, aku tidak bermaksud …”

“Aku tahu, Mas begitu mencintai Selina. Aku sadar, seharusnya aku yang tak mempermasalahkannya. Aku …”

Zahrana memejamkan matanya menahan isak yang tak mampu ia tahan. Akhirnya air mata itu pun luruh juga menetes melewati pipinya. Melihat Zahrana menangis, Aqsa semakin merasa bersalah. Namun ia tak bisa mengkhianati hatinya jika ia masih mencintai Selina. Benar, seperti apa yang Zahrana sampaikan.

Aqsa merasa terenyuh, sedikit demi sedikit hatinya mulai merasa
Piemar

Makasih bangett kk pembaca supportnya, semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Amin,

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status