Share

164. Perpisahan yang manis

“Dave!” pekik Selina sudah berpikir negatif duluan.

“Ulat,” gumam Dave dengan tersenyum tipis. Ia mencomot ulat itu dari syal yang dijadikan hijab oleh Selina. Selina yang melihat itu langsung bergidik.

“Ap-pa? Ulat!”

Selina panik dan menjerit. “Ulat! Ulat! Jauhin itu Dave!”

Selina ketakutan dan geli di saat yang sama. Dave mendapat tontonan gratis melihat reaksi Selina yang rupanya phobia ulat. Akhirnya lelaki yang cukup jarang tertawa ataupun tersenyum itu ikut tertawa melihat kelakuan Selina.

“Um, tenang Sel, aku bukan pria mesum kok,” gumamnya meninggalkan Selina yang mematung. Mereka kembali ke jalan yang hanya dilapisi lapisan LPB atau agregat bebatuan terjal yang belum diaspal.

Beruntung, tiba-tiba ada seorang pemuda yang tengah mengayuh sepedanya. Ide mencuat di kepala Dave. Dave langsung menghampiri pemuda itu, yang sepertinya warga yang bermukim tak jauh dari sana. Ia menukar sepeda ontel tua itu dengan arloji mahalnya setelah bernegosiasi. Ya, seorang psikiater panda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status