Share

167. Pertemuan mengharukan

Sore itu Adam bergegas menemui Winda dan janji bertemu di sebuah cafe kopi tak jauh dari sekolah MAN Hidayah. Winda yang memilih cafe itu sebab tempatnya nyaman dan tak terlalu ramai. Ia juga tak sendirian, mengajak Hanum dan si remaja tampan sedikit nakal yang tak lain Ruri.

“Win, kenapa kamu? Dari tadi bolak balik ke kamar mandi mirip setrika aja? Kamu gak salah makan?” cerocos Hanum sembari mengunyah sepotong wafle yang sudah ia pesan duluan. Sementara itu Ruri tengah asik main game online di ponselnya, tak peduli apa yang ke dua guru itu ributkan.

“Aku nervous, gaess,” desis Winda lalu beringsut lagi dari kursi. Ia berdiri dan menggosok-gosok tangannya. Sesekali menatap cermin kecil seukuran telapak tangannya, memastikan jika riasannya tidak terlalu tebal dan menor. Kali ini ia berdandan dengan make up ala Korea yang booming, flawless sehingga tampak natural. Outfit yang ia kenakan juga kasual dengan warna pastel.

Demi apa?

Demi Adam.

Menurut informasi yang ia gali Adam suka gad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status