Share

173. Sajak

Semenjak peristiwa yang dialaminya selama di Batam, Selina selalu gelisah saat tidur. Terkadang baru bisa tidur dari pukul dua belas malam ke atas. Dia sendiri tidak tahu alasannya mengapa. Umminya selalu menyediakan obat tidur jika benar-benar Selina tak bisa tidur. Seperti hari ini, seharian dia menyibukan diri dengan membantu umminya melakukan pekerjaan rumah sebab Ceu Sari masih belum ada kabar. Seharusnya karena rasa letih menyergap dia tidur lebih awal tetapi tidak kali ini.

Tiba-tiba dia teringat Dave yang tengah tersenyum padanya dan langsung merengut saat teringat dr. Areeta yang memperkenalkan Dave sebagai tunangannya.

Selina berjalan menuju meja belajar, menarik kursi lalu duduk, membuka buku diarynya dan membaca ulang sajak yang dia tulis.

Teruntuk kau

kupikir kau dihadirkan hanya

untukku

tapi

hanya sebentuk bayangan yang singgah

mampir kala penghujung dalu

saat mataku suntuk enggan mengantuk

dan

bunga tidur itu

adalah kau

bayangan

tapi

lampu damar telah menyala dengan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status