Share

Pria Idaman

“Terima kasih atas perhatian yang Mas berikan di saat aku sakit.” Nadya tersenyum sumringah kala dirinya kini telah pulih kembali.

“Aku senang kok melakukannya, Nad. Jadi kamu nggak perlu terima kasih atau merasa sungkan,” ucap Devan lembut.

Nadya memeluk Devan erat. Dirinya merasa beruntung memiliki calon suami seperti Devan. ya, calon suami. Devan telah melamarnya sebelum hujan turun, dan mengguyur tubuh mereka hingga basah kuyub. Nadya merasa Devan merupakan pria idaman yang patut disyukuri. Ada hikmahnya juga dia sakit kemarin, karena dengan begitu dia tahu perasaan Devan terhadapnya sangat besar.

“Mas hari ini nggak berangkat kerja?” tanya Nadya setelah dia melepaskan pelukannya.

“Hari ini aku masih kerja dari sini dulu sambil menjaga kamu, Sayang.” Devan mencolek hidung mancung Nadya dengan gemas.

“Aku sudah sembuh kok. Aku sudah tidak demam lagi. Mas bisa berangkat kerja sekarang, biar aku yang menunggui apartemen Mas,” ucap Nadya.

Devan menggelengkan kepalanya dan mengecup pip
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status