Dengan spontan Ray melepaskan ciumannya. Tak kusadari beberapa detik yang lalu aku sudah menamparnya.
Dengan tangan kokohnya, Ray mengusap sudut bibirnya yang pecah. Dan menghentikan aktivitasnya. Sesaat hening. Namun hatiku bergulat dengan pikiran yang sedari tadi tidak bisa diam.
"Aku bukan murahan, aku bukan murahan!" desisku. Dan mulutku akhirnya dengan jelas menggumamkan kata-kata itu yang membuat Ray menoleh dengan ekspresi terkejut.
Ditangkupnya tubuh itu dan dipeluknya dengan hangat. Dia sadar sudah membangkitkan rasa trauma yang bertahun-tahun ini sedang kujauhi.
"Maafkan, Aku. Maafkan, Aku!" Begitupun dirinya. Menyadari sebuah kesalahan fatal terhadapku.
"Aku nggak bermaksud begitu, aku hanya sangat takut. Takut sekali. Tidak pernah bisa lagi mempunyai kesempatan itu! Kesempatan untuk memilikimu."
Air mata itu bukan hanya milikku tapi milik pria yang menjelang dewasa ini. Isak dan sesengguknya membuatku semakin betah berlama-
Hai pembaca yang budiman jangan lupa mampir ke karya saya yang lain, ya @Sang Kapten @Fatamorgana Terima kasih😊
Farhan Dinata dan Raya Dinata adala dua nama dan dua orang yang berbeda. Hanya tubuh dan muka mereka yang sama. Selebihnya sifat dan karakter juga watak mereka berbeda jauh. Farhan Dinata, Seorang jenius yang mempunyai kemapuan IQ di atas rata-rata, besar di USA dan mendirikan perusahaan di bidang perangkat lunak, 6 tahun yang lalu. Mempunyai saudara kembar yang sudah terpisah dari lahir dan dibesarkan oleh orang tua yang berbeda. Berpisah dari lahir dan baru akan dipertemukan 6 tahun yang lalu dengan saudara kembarnya, Raya Dinata, Seorang CEO perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman barang dengan sifatnya yang dingin da arogant. Merupakan putra kesayangan dari keluarga Dinata. Yang akan mewarisi seutuhnya kekayaan Dinata group. Berniat akan mengadakan pertemuan dengan saudara kembarnya untuk pertama kalinya 6 tahun yang lalu. Namun sayang, musibah tidak bisa dihindarkan. Pesawat yang ditumpangi
Ray jalan dengan tergesa menuju ruangan kerjanya, itupun dia berjalan melalui parkiran bassemant. Di pelataran sudah membludak para awak media yang berjejal hanya untuk menunggu kedatangannya.Entah media berita mana yang menerbitkan berita hari ini tentang rahasia besar keluarga Dinata. Berita itu mencuat begitu sensasional. Mengupas tentang pembicaraan yang dilakukannya kemarin dengan saudara sepupunya."Clarissa! Tolong handel semua media berita yang menerbitkan berita tentang keluarga Dinata hari ini! Jangan sampai menyebarluas."Begitu titah Ray kepada seluruh karyawannya hari ini melalui sekertarisnya. Dia tak habis pikir siapa yang mencuri dengar tentang pembicaraannya dengan Careld kemarin hingga di terbitkan ke seluruh media berita.Dari karyawan sampai seluruh media berita dan masyarakat umum pasti sudah rame membicarakan tentang keluarganya.Berkali-kali ibunya menelponnya supaya cepat menghandel pemberitaan itu. Begitupun dengan Careld.
Dengan cepat aku merapikan diri. Masih dalam posisi berbaring, aku mendengar jelas suara itu milik siapa. Ray! Yah, itu Ray! Untuk apa dia kesini? Ada perlukah dengan dokter Careld? Ada perasaan sedikit bersalah kalau mengingat setiap kali aku bercumbu dengan dokter Careld. Lho! Untuk apa? Nggak perlu aku merasa bersalah, toh aku dan dia sudah bebas. Jadi aku mau sama siapa juga nggak ada hubungannya dia . Terkadang aku merasa aku punya dendam pada setiap laki-laki. Kenapa mereka menyakitiku. Rasanya aku ingin juga menyakiti mereka. Agar mereka merasakan hal yang sama kurasakan. "Untuk apa kamu ke sini, Ray? Di dalam ada Move. Bagaimana kalau dia nanti mendengar apa yang akan kamu bicarakan. Apalagi tentang kasus tadi siang." Aku mengerutkan dahi. Apa yang nggak boleh aku dengar? Terus ada kasus apa tadi siang, di mana? Akh! Aku makin penasaran. Namun kedua laki-laki itu segera pergi ke rumah utama. Aku penasaran sebenarnya apa yang terjadi ha
Dengan masih terpaku, Nathan, laki-laki dewasa itu menatap kepergian wanita yang sudah resmi menduduki hatinya dari pertama dia bertemu itu. Benarkah, yang dikatakannya tadi. Bahwa dia ingin dirinya membawa wanita itu pergi jauh dari orang-orang yang menyakitinya. Sebenarnya ada apa degan kehidupan seorang Move, seolah-olah wanita itu sangat menderita. Dari setiap ucapan yang keluar dari mulutnya selalu berupa penekanan bahwa dirinya sudah tidak ingin hidup bersama lingkaran setan. Yang tak mungkin dia lepaskan dengan mudah. Wanita itu seakan meminta bantuan padanya agar bisa terlepas dari sebentuk lingkaran kehidupan yang penuh dengan manipuladi dan skenario bahkan sempat terdengar publik bahwa dirinya menjadi korban konspirasi oleh beberapa orang yang menginginkan kehidupan pribadinya, tanpa terkecuali Raya Dinata. Move Herdianata, Seorang janda yang mandiri dan pekerja keras itu, merelakan hidupnya di skenario dam menjadi bahan konspirasi d
Hari itu juga aku menghilang mendadak. Bahkan ponsel genggam juga aku matiin. Tidak kerja dan juga sudah pindah rumah. Jujur saat ini aku hanya ingin sendiri, menghilang dan tidak ada yang menggangguku. Bahkan tidak ingin aku dengar kabar apapun dan dari siapapun. Tidak ingin pula dicari. Di tempat terpencil ini, aku mulai nyaman. Kabar terakhir dari Nathan, dia sudah terbang ke Los Angeles untuk pekerjaan dinasnya. Dan aku tak perlu apapun lagi dengan dia. Biaya ngontrak rumahnya sudah aku transfer untuk selama 6 bulan. Bulan setelahnya aku akan pergi dari kota ini, berpetualang kemanapun aku mau. Hatiku terperangah, bahkan kata kaget dan terkejut pun sudah tidak bisa menggambarkan reaksiku waktu itu. Ketika aku tahu rahasia besar apa yang disembunyikan oleh keluarga Dinata. Lebih mirisnya, aku yang jadi tokoh utama dari skenario juga konspirasi itu. Alangkah sakitnya aku menerima kenyataan itu. Kenapa aku bisa berurusan dengan orang-orang yang
Melihat notifikasi di ponselnya, jantung Ray seakan berhenti. Ada yang menusuk di ulu hatinya. Siapkah besok dia bertemu dengan sosok yang untuk pertama kali akan dia temuinya. Hatinya tiba-tiba didera kesakitan. Apakah ini cara terbaik. Ketika Move pergi menghilang untuk kesekian kalinya, seseorang yang seperti berhak sekali atas diri perempuan itu. Dengan gontai dia meraih ponsel yang tergeletak di atas meja kerjanya, berusaha membagi berita itu pada keluarganya. "Ma!" suaranya terputus, ketila mendengar panggilannya di sahutin sang mama. "Besok dia, datang" ucapnya sekali lagi yang membuat suara mamanya tiba-tiba menghilang. Ray hanya menghela napas sesak mengetahui orang yang melahirkannya itu seolah sock mendengar kabar itu. Ray tahu betul, sebenarnya wanita separu baya itu juga tidak menginginkan pertemuan yang seperti ini. Untuk pertama kalinya, dia akan bertemu dengan orang yang sangat mirip dengan dirinya bahkan mungkin
Tenggorokan Ray seperti tercekat mendengar permintaan lawan bicaranya di seberang. Hatinya benar-benar berkecamuk. Harus jawab apa dia dengan permintaan laki-laki yang tak lain adalah Farhan Dinata saudara kembarnya. "Raya!" Panggil Farhan dari seberang telpon. "Eh, iya, Far sorry. Aku lagi di jalan, nanti Aku telpon kamu lagi. Bye! Klik." Sambungan telpon terputus. Ada titik keringat yang mengembun di dahinya yang bersih dan berwarna gading itu. "Ada apa?" tanya Careld dengan serius. "Dia minta nomor telpon Move." Careld memandang wajah sepupunya itu. Ada rasa iba tapi itu cukup buat menghukum Ray atas semua yang dilakukannya pada Move selama 6 tahun. "Itu hak dia, kasihlah. Toh nomor telpon itu juga nggak aktif sekarang." "Bukan itu masalahnya?" Careld kembali menatap dalam wajah Ray, dahinya berkerut tanda dia tak mengerti. "Dari mana dia tahu, kalau aku mengenal Move!" Deg! Benar! Darim
Pagi ini, keluarga Dinata menjadi trending topik di media berita. Kedatangan Farhan yang wajahnya bagai pinang dibelah dua benar-benar mengundang kekagetan semua orang. Semua orang tidak pernah menyangka kalau selama ini di keluarga Dinata ada anak kembar. Saudara kembar Raya Dina bernana Farhan Dinata. Yang tak sedikitpun mereka berbeda. Hanya saja kalau Raya Dinata sosok yang lebih angkuh dan dingin sedangkan Farhan Dinata adalah sosok yang ramah dan hangat. Murah senyum walau ada sisi kurangnya. Apapun yang menjadi keinginan seorang Farhan harus dia dapatkan. Media berita mana saja hari ini menerbitkan Headline yang sama. Berita yang menghebohkan masyarakat dan menjadi trending topik. Viral di media sosial manapun. Bahkan menggelar konferensi pers. Untuk menjelaskan duduk permasalahannya. Karena dengan kedatangan Farhan ternyata menimbulkan pro dan kontra. Banyak dari para pembaca media sosial yang pro dan kontra, mengomentari tentang kemanakah sel