Share

Episode 77

Dengan spontan Ray melepaskan ciumannya. Tak kusadari beberapa detik yang lalu aku sudah menamparnya.

Dengan tangan kokohnya, Ray mengusap sudut bibirnya yang pecah. Dan menghentikan aktivitasnya. Sesaat hening. Namun hatiku bergulat dengan pikiran yang sedari tadi tidak bisa diam.

"Aku bukan murahan, aku bukan murahan!" desisku. Dan mulutku akhirnya dengan jelas menggumamkan kata-kata itu yang membuat Ray menoleh dengan ekspresi terkejut.

Ditangkupnya tubuh itu dan dipeluknya dengan hangat. Dia sadar sudah membangkitkan rasa trauma yang bertahun-tahun ini sedang kujauhi.

"Maafkan, Aku. Maafkan, Aku!" Begitupun dirinya. Menyadari sebuah kesalahan fatal terhadapku.

"Aku nggak bermaksud begitu, aku hanya sangat takut. Takut sekali. Tidak pernah bisa lagi mempunyai kesempatan itu! Kesempatan untuk memilikimu."

Air mata itu bukan hanya milikku tapi milik pria yang menjelang dewasa ini. Isak dan sesengguknya membuatku semakin betah berlama-

Ai

Hai pembaca yang budiman jangan lupa mampir ke karya saya yang lain, ya @Sang Kapten @Fatamorgana Terima kasih😊

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status