Share

Service Dulu, Sayang.

Talak bab 92

"Rani, bukankah dia suamimu?" Rani menatap arah telunjuk Marco. Setelah itu dia memutar bola matanya, sudah jelas itu Sean, masih juga di tanyakan. "Jangan pedulikan dia, daripada mengaum nantinya. Cepat duduk dan katakan, apa yang kau temukan.

Marco segera duduk di samping Rani. Lalu menyerahkan sebuah dokumen, Rani mengambil dan memeriksanya. "Marco, menjauh dari istriku. Sebelum aku patahkan tanganmu."

Marco dan Rani bingung, karena yang mengancam Marco seorang wanita. Dia pelayan kafe, wanita itu terlihat takut, lalu dia menunjuk ke arah suami Rani. "Dasar gila, kekanak-kanakan."

Marco dan Rani melirik Sean sebentar. Setelah itu kembali fokus, dengan dokumen yang di bawa Marco. "Marco, tatap mataku."

Astaga, Sean terus menganggu Marco dan Rani. Kali ini Marco menatap langsung ke arah Sean, pria itu tak melakukan apa-apa, hanya menunjukkan jari telunjuk dan jadi tengah. Sebagai tanda mencolok ke mata, artinya jelas. Cuma mau bilang, kalau dia mengawasinya.

"Apa dia ta
Winarsih_wina

Bantu vote ya say. Makasih. Baca juga cerita ini: 1. Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya. 2. Kunci Brangkas Rahasia Suamiku. 3. Maaf, Aku Pantang Cerai 4. Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status