Meski tak mengiyakan permintaan Anggada, tapi Aisyah tetap menghubungi Andaru dan meminta kekasihnya itu untuk tidak menghilangkan nama Pradipta meski perusahaan itu sudah di akusisi. Aisyah meminta Anddaru untuk memikirkan kembali jasa para pendiri yaitu kakek buyutnya sendiri. Bagaimanapun Pradipta group sudah memberi kontribusi yang sangat besar untuk warga dan negara ini. Meski juga tidak bisa di pungkiri didalam Pradipta group banyak petinggi yang korup dan merugikan perusahaan juga negara. Tidak hanya petinggi dan karyawan saja bahkan beberapa pejabat pemerintah juga ikut menikmati uang haram. Anggada suah terbiasa dengan menggunakan uang untuk melancarkan bisnisnya. Tak hanya uang, kakek Andaru itu bahkan rela mengorbankan kebahagiaan anak dan cucunya demi kejayaan perusahaan itu. Banyak sekali kebobrokan didalam Pradipta group yang membuat Andaru sangat gerah dan ingin menghancurkan perusahan raksasa milik keluarganya itu. Namun demi calon istrinya Andaru tak keberatan un
"Kenapa?" Satu alis Andaru terangkat. Curiga, kata yang tepat untuk menggambarkan ekspresi dan tatapan mata Andaru saat ini. "Apa lagi sekarang siasat Anda? Sudah saya ingatkan, jangan coba-coba lagi menyentuhnya. Atau Anda akan lihat sendiri akibatnya." Setelah semua yang telah dilakukan Anggada selama ini, bagaimana mungkin dirinya bisa percaya dengan ucapan Pria itu. Manusia sombong yang tidak pernah mau menerima kekalahan. Bukankah sangat mustahil sekali kalimat 'Maaf' keluar dari mulut pria yang selama hidupnya tak pernah mau mengakui kesalahannya? "Opa benar-benar menyesal telah menyakiti Aisyah. Jika bisa bertemu lagi Opa ingin meminta maaf." "Bukannya beberapa hari yang lalu Anda sudah mendatangi rumah Aisyah? Jika menyesal harusnya Anda tidak pernah mendatanginya," sungut Andaru marah. Andaru sangat kesal saat mendengar kabar dari anak buahnya jika kakeknya itu mendatangi kediaman calon istrinya. Apalagi menurut informasi anak buah Anggada sempat memaksa masuk sehingga t
Sesuai rencana hari ini Andaru berangkat ke Jakarta. Tentunya dengan ditemani Elmira juga Rania sebagai perwakilan keluarga. Zachary tidak bisa ikut karena putri pertamanya masih sangat belum ada tiga bulan tidak tega jika harus membawanya bepergian naik pesawat. Anggada juga tidak bisa ikut. Di samping belum bisa percaya, kesehatan Anggada juga menjadi alasan Andaru untuk tidak mengizinkan kakeknya ikut.Tapi meski begitu Andaru sudah berjanji jika saat ijab kobul dia akan melakukan panggilan video supaya Anggada ikut menyaksikan proses sakral itu. Dan selama Andaru dan Elmira di Jakarta, Anggada tetap berada di rumah sakit dengan penjagaan ketat dari anak buah Zachary. Tepat pukul 11 sia Andaru sampai di bandara soekarno-hatta Jakarta. Menggunakan mobil sewaan Andaru dan rombongan menuju rumah Aisyah. "Kamu sudah pastikan, kalau keluarga Aisyah sudah bersedia menerima kamu?" tanya Elmira was-was. "Takutnya nanti kita sampai di sana malah di usir, tahu sendiri bagaimana perbuatan
"Saya mohon izin untuk menikahi Aisyah hari ini juga," pintanya memandang Jafar lekat dan penuh harap. Jafar bergeming, matanya menatap tepat pada mata Andaru. Tajam dan dalam, berusaha menyelami niat dan ketulusan pria itu dari matanya. Setelahnya Jafar menganggukkan kepalanya. InsyaAllah hatinya sudah yakin dan percaya. "Saya Izinkan," jawab Jafar. Andaru langsung mengucap syukur, "Alhamdulillah,," ucapnya sembari mengusap wajahnya. "Saya ingin pelaksanaan ijab qobulnya sore ini juga." Sambungnya yakin. Elmira menggenggam tangan putranya, ada rasa bangga bercampur bahagia. Akhirnya salah satu dari putranya akan menikah. "Baiklah. Aku percayakan putriku padamu tapi tolong jangan pernah kecewakan dia," ucapnya dengan mata yang mengembun. Ini untuk yang kedua kalinya, Jafar akan menikahkan putri satu-satunya. Tak bisa di pungkiri ada rasa khawatir, sedih juga bahagia yang sejak tadi malam menggelayuti hatinya. Khawatir kembali melepas Aisyah untuk laki-laki yang mungkin saja na
Setelah acara akad selesai para tamu undangan pulang dangan membawa bingkisan makanan dan sovenir dari tuan rumah. Salma juga membagikan ke para tetangga satu RTnya, kue dan jajanan khas dari kota menantunya. Tidak tanggung-tanggung keluarga Andaru membawakan segala macam jenis makanan dan jajanan dari kota mereka. Elmira bahkan membelikan besannya itu perhiasan yang sama dengan miliknya sebagai hadiah. Salma cukup terkejut dan berusaha menolak pemberian itu namun bukan Elmira jika tidak keras kepala. "Aku akan sangat marah kalau kamu tidak mau menerimanya." Paksa Elmira dengan ekspresi cemberut. Mau tidak mau Salma pun akhirnya menerima dan mengucapkan terima kasih atas pemberian itu. Setelah selesai membersihkan diri Aisyah membantu ibunya menyiapkan makan malam. Setelahnya segera memanggil semua orang untuk makan malam bersama. Untuk pertama kalinya bagi Elmira merasakan kehangatan keluarga. Meski sederhana namun keluarga Aisyah sangat hangat dan akrab. Tak nampak ada sekat an
Boleh aku mendapatkan hakku malam ini?" Aisyah mendongak, dengan wajak malu-malu wanita cantik itu mengangguk samar. Wajah cantiknya terlihat merona meski di bawah cahaya lampu kamar yang tak begitu terang. Namun semburat merah di kedua pipi mulus itu nampak begitu jelas di mata Andaru. Mata Andaru menelisik wajah wanita di depannya itu, tangannya terulur menyentuh lembut semburat merah yang membuat pipi mulus itu semakin menggemaskan. Bak squishy pipi itu sangat kenyal dan lembut. "Kamu cantik sekali," ucap Andaru berbisik yang membuat semburat merah di pipi Aisyah semakin bertambah. Perlahan laki-laki itu mendekat, dikecupnya kening Aisyah. "Bismillah....." ucapnya pelan. Suara pelan Andaru berbanding berbalik dengan detak jantung keduanya. Dagh dingh dugh. Detak jantung dua insan manusia itu saling bersahutan bak suara gendang yang bertalu-talu. Andaru menarik lembut dagu Aisyah yang sejak tadi hanya menunduk. Dua mata itu saling menatap. "I love you," ucap Andaru lalu menda
Andaru sendiri langsung berhenti setelah merasa ada yang berbeda dari yang dulu pernah dirasakannya. "Apa... ka mu? Hah hah....A pa ini yang pertama?" tanyanya dengan nafas memburu menahan hasrat yang sudah mencapai ubun-ubun. "Hemm,," gumam Aisyah sambil menggigit bibirnya. Andaru tercengang beberapa detik, lalu tersenyum bangga, ternyata dialah orang pertama yang menyentuh wanita itu. "Aku akan pelan-pelan,," ucapnya lalu menciumi bibir Aisyah dengan lembut dan dalam agar wanita itu kembali terlena dan meringankan rasa sakit dibawahnya. Begitu Aisyah sudah terlihat rileks kembali Andaru melancarkan aksinya, kembali Aisyah menjerit namun segera pria itu membungkamnya dengan bibirnya. Satu jam lebih mereka melakukan aktivitas malam, namun tak ada rasa puas bagi Andaru. Pria tampan itu seperti singa kelaparan yang sudah lama tak di kasih makan. "Daru, ngantuk,,," rengek Aisyah kelelahan. Suami yang baru saja menikahinya beberapa jam yang lalu itu tak berhenti mencumbu dan memasuki
Hari ini Elmira dan Rania akan kembali pulang bersama Doni. Sedangkan Andaru akan menyusul bersama Aisyah keesokan harinya dikarenakan istrinya itu masih harus menyelesaikannya pekerjaannya sebelum mengambil cuti untuk resepsi pernikahan mereka di kota asal Andaru. Setelah Elmira ke bandara Andaru mengerahkan mobilnya ke daerah dimana Aisyah mengajar. Hati ibu giri cantik itu akan menyerahkan data soal PTS yang menjadi tugasnya, sekalian Aisyah ingin berpamitan untuk cuti panjangnya. Setelah mendapat kabar tanggal kedatangan Andaru Aisyah segera mengajukan cuti panjang untuk hari pernikahannya yang akan di laksanakan di kota asala suaminya. Karena resepsi di luar propinsi, Daru pihak sekolah memberikan keringanan untuk Aisyah mendapatkan cuti lebih panjang. Apalagi melihat jasa Aisyah yang baru saja pulang dari pengabdian di desa terpencil. Sepanjang perjalanan mereka berbincang sambil mengingat masa awal-awal pertemuan mereka. Sesekali mereka tertawa ketika mengingat hal lucu. "