"Baiklah," ucap Ayah setelah menghela nafas panjang dan dalam. "Saya akan memaafkan kamu, tapi dengan syarat,,.."Jantungku berdebar kencang menunggu apa saya syarat yang akan diminta Ayah. "Menjauhlah dari Aisyah." Degh,,,, Jantungku seperti berhenti berdetak. Baru saja aku merasakan bahagianya jatuh cinta, kini aku harus merelakan rasa itu kemabli sirna. Sejak awal aku sudah bisa menebak jika Ayahku pasti akan meminta hal itu. "Jika kamu benar-benar mencintai Aisyah, kamu harus menuruti perintah saya untuk menjauhinya. Pikirkanlah, bagaimana orang-orang akan memandangnya jika mereka tahu Aisyah memiliki hubungan dengan pria yang ada di video dan foto-foto yang kamu buat dulu. " Andaru menundukkan kepalanya, terdengar helaan nafas berat dari pria itu. "Tidak adakah hal lain yang bisa saya lakukan untuk menebus dosa dan kesalahan saya?" ucapnya memelas. "Tidak ada!!" jawab Ayah tegas. "Aisyah harus memilih kehilangan kami keluarganya atau menjauhi kamu," Ayah mengarahkan pandanga
@Andaru[Izinkan aku untuk menjadi pelangi untukmu, Setelah semua badai yang telah kau alami. Kamu mungkin tak selalu selalu bahagia bersamaku, Tapi aku bisa memastikan akan melakukan segalanya untuk membuatmu bahagia. Aku tahu begitu hebatnya badai itu memporak-porandakan hatimu, Namun percayalah cintaku setulus pelangi yang datang selepas badai pergi.Jadi aku mohon jangan pernah menyerah untuk mempercayaiku.] Pesan yang di kirim Andaru ke nomor ponsel Aisyah pagi ini. Aisyah duduk di halaman belakang rumahnya saat sebuah pesan masuk melalui aplikasi gagang telpon di ponselnya. Pesan dari pria yang sudah dua hari ini memenuhi pikirannya. "Memang ya, orang yang sedang jatuh cinta kebanyakan suka melamun," celetuk Zeyn tiba-tiba sudah berdiri di depan Aisyah. "Awas lo, ntar kesambet setan penunggu pohon mangga," candanya ikut duduk di samping Aisyah. "Mau di pukul pakai sapu? Atau diam!!" sahut Aisyah melirik kesal. "Ish, gitu amat. Emang anak sama emak sebelas dua belas galak
"Silahkan jika kamu ingin menjalin hubungan dengan Andaru, tapi dengan satu syarat," "Syarat apa Yah?" "Tolong untuk sementara waktu, kamu jangan mengajaknya ke rumah," ujar Jafar dengan tatapan sendu. Aisyah tertegun hatinya terasa teriris mendengar kata 'Tolong' terlontar dari kedua bibir sang ayah. Selama ini ayahnya itu sangat tegas tapi hari ini ia melihat bahwa ayahnya sedang memohon pada putrinya sendiri. "Ayah dan Ibu belum siap kembali menjadi bahan gunjingan dan cibiran warga sekitar. Kasihan Ibumu kalau sampai tertekan lagi. Ayah tidak tega melihatnya menangis," "Maafkan Aisyah Yah," ucap Aisyah menunduk penuh sesal.Sama halnya dengan Jafar, ia sendiri juga tidak menginginkan jika kejadian dua tahun lalu itu kembali terulang. Entah siapa yang salah? Mantan Suami dan mertuanya yang menjadi akar terjadinya peristiwa itu atau Andaru yang menjadi eksekutor dari rencana Mantan Ibu mertuanya.Namun yang pasti fitnah dua tahun itu sangat menyakiti keluarganya. Dan Aisyah sen
Dua minggu setelahnya semua sudah kembali pada kehidupannya masing-masing. Aisyah kembali ke kota kecil tempatnya di mutasi. Begitu juga Andaru ia juga kembali mengikuti kemana wanita yang dicintainya itu tinggal. Sembari bekerja di bengkel lelaki tampan itu mengirim beberapa lamaran pekerjaan sesuai dengan ijazah kuliahnya. Andaru adalah lulusan S1 Sarjana tehnik mesin. Sama halnya dengan Aisyah dan Andaru, mantan suami Aisyah, Arka juga masih di kota yang sama untuk menyelesaikan tender pembangunan gedung sekolah yang dimenangkan perusahaannya selama 6 bulan ke depan. Namun berbeda dengan sikap Arka sebelumnya, kini pria itu bisa lebih bisa mengendalikan diri untuk tidak lagi mendekati Aisyah. Arka tidak lagi datang ke sekolah jika tidak ada hal yang benar-benar penting. Mantan suami itu lebih sering menyuruh anak buahnya datang ketimbang datang ke sekolah kecuali hal yang benar-benar tidak bisa di wakilkan baru dia akan datang sendiri menemui kepala sekolah. Seperti siang ini n
Tak terasa sudah lima bulan berlalu dan hubungan antara Aisyah dengan Andaru semakin dekat dan serius di setiap harinya. Aisyah sudah benar-benar yakin dengan perasaannya dan ketulusan pria yang rela meninggalkan kehidupan mewahnya di kota metropolitan lalu beralih mengikuti Aisyah untuk tinggal di kota kecil yang jauh dari hingar-bingar kota Jakarta. Jafar sebagai wali Aisyah juga telah memberi restu untuk keduanya menuju jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan. Hatinya sudah luluh setelah mengetahui sekeras apa Andaru berusaha memperbaiki dirinya dengan mengikuti kajian-kajian yang diadakan di musholla-musholla. Kembali Jafar di buat salut ketika ayah Aisyah itu datang berkunjung dan melihat sendiri Andaru bekerja di sebuah bengkel kendaraan bermotor. Nampak pria tampan itu berjibaku dengan mesin dan oli yang tanpa sengaja membuat wajah tampannya kotor oleh keringat dan oli. Apalagi saat Jafar mendapat kabar jika kekasih dari putrinya itu telah mendapatkan pekerjaan di sebuah c
Satu minggu yang lalu Andaru sudah datang ke rumah Aisyah di Jakarta. Ia datang untuk melamar wanita pujaannya itu. Pria yang sering di panggil Daru itu datang di temani Anton dan ibunya serta adik perempuan Anton. Andaru kekeh dengan keputusannya yang tidak mau meminta tolong orang tuanya untuk melamar Aisyah. Kepada Jafar, Andaru beralasan jika dirinya sebatang kara setelah neneknya meninggal. Andaru juga mengatakan jika sudah delapan tahun lebih dirinya tidak lagi bertemu dengan keluarganya setelah dirinya di usir oleh papanya karena suatu masalah yang tidak bisa Andaru jelaskan. Andaru juga meminta maaf jika lamarannya tidak seperti orang pada umumnya yang membawa sanak keluarga ke rumah calon mempelai wanita. Jafar yang awalnya merasa ragu pada akhirnya memberi restunya juga. Setelah melihat kesungguhan yang ditunjukkan oleh Andaru selama ini serta melihat keyakinan Aisyah, membuat Jafar percaya dan yakin jika Andaru benar-benar mencintai dan ingin serius menikahi putrinya. Na
Aisyah bergegas menuju ke kosan Andaru setelah mendapat telfon dari ayahnya. Sesampainya di sana Aisyah dan Shania di buat bingung dan kaget. Keduanya kompak mengerutkan keningnya melihat banyak sekali warga yang berkumpul di sekitar rumah kos pria itu. "Ada apa ya kok ramai banget?" ujar Shania begitu turun dari taksi online. "Entahlah," jawab Aisyah sembari berjalan. "Kenapa aku merasa beberapa orang sedang memperhatikan kita?" bisik Shania yang tak mendapat respon dari wanita yang digandengnya itu. Aisyah langsung mengedarkan pandangannya pada orang-orang yang berkerumun di depan teras kamar kos Andaru untuk mencari pria yang sejak tadi membuatnya tidak tenang. Jantungnya berdetak sangat cepat, ada rasa takut bercampur khawatir begitu teringat ucapan ayahnya tadi. 'Datanglah dan lihat sendiri kelakuan calon suamimu.' Kalimat itu terus terngiang di telinga Aisyah.Langkah kakinya terhenti. Jantungnya serasa berhenti berdetak ketika matanya menangkap pemandangan yang memaksanya b
Sepanjang perjalanan semua orang hanya diam membisu. Tak ada satupun dari lima orang itu yang mengeluarkan suaranya meski hanya sepatah kata. Kelima orang itu sedang sibuk dengan pemikirannya masing-masing. Terutama Aisyah. Pikiran dan hati Aisyah masih tertinggal di rumah kos Andaru. Ia masih belum bisa mempercayai apa yang dilihatnya. 'Andaru tidak bisa mengkhianati aku seperti ini,' bisik Aisyah dalam hati. Sekitar 30 menit akhirnya mereka sampai di rumah kontrakan Aisyah. Begitu sampai Jafar segera membawa putrinya masuk kedalam rumah. Sedangkan Salma mempersilahkan Arka dan Shania duduk di teras rumah. Setelahnya ia segera menyusul. suami dan anaknya masuk ke dalam rumah. Di ruang tengah terjadi perdebatan antara Jafar dan Aisyah. Tanpa basa-basi Jafar langsung meminta Aisyah untuk ikut kembali ke Jakarta. "Kemasi barang-barang kamu! Hari ini juga kamu ikut kemabli ke Jakarta," perintah Jafar yang langsung di tolak Aisyah sehingga memicu perdebatan antara ayah dan anak itu.