Share

Makan di kantin

"Iya, hati-hati!" sahut Reva.

"Itu ada lalapan, tadi ayahmu beli. Makan saja! Karena aku juga nggak selera mau makan," ucap Bu Ningsih menunjuk ke arah box makan yang ada di meja.

Mega akhirnya memilih untuk ke kantin saja sambil jalan-jalan. Rumah sakit bagi Mega sudah akan menjadi kebiasaan. Ia yang bercita-cita jadi dokter sudah harus mulai siap melihat orang sakit. Tetapi kalau melihat kakaknya terluka seperti itu ia masih belum bisa. Itu masih ditangani oleh dokter spesialis. Sedangkan ia masih berstatus sebagai mahasiswa sarjana strata satu kedokteran.

Belum sampai ke kantin tak sengaja Mega menabrak seseorang sampai ia sendiri yang terjatuh. "Aduh," keluhnya.

"Maaf, kamu nggak apa-apa?" tanya orang yang ditabrak oleh Mega tadi.

Mega melongok melihat siapa yang ia tabrak. "Ah, Ivan? Kamu Ivan, bukan?" tanya Mega memastikan. Ia kemudian dibantu untuk berdiri.

"Ya, aku Ivan. Kamu Mega? Kenapa ada di sini?" balas Ivan. Ia adalah salah teman Mega di kampus. Ivan mengenakan kaos obl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status