Share

110. Cicak

Di rumah gadang keluarga Sipadeh, seorang pemuda tengah duduk dengan tenang sembari menatap ke arah seorang botak yang ada di depannya.

“Bagaimana apa yang telah kau dapatkan?” tanya Masiak ke arah pihak lain.

“Aku melihat bahwa benda itu benar-benar ada di tangan bocah itu tuan muda.”

“Ohhh tampaknya kita sudah tidak harus menerka-nerka lagi. Baiklah Kau bisa kembali awasi dia.”

“Baik tuan muda.” Sosok itu pergi meninggalkan masiak dan juga Taji dengan hormat.

Melihat ke arah orang yang pergi itu, Taji mulai bertanya ke arah Masiak Sipadeh.

“Tuan mudo siapa orang itu?” tanya Taji penasaran.

“Ahhh aku sampai lupa, dia adalah Cicak, salah satu intel kita.” Berkata dengan santai tampak tidak ada yang spesial.

Namun Taji yang mendengar hal itu hanya bisa terperangah kaget.

“Cicak? Bukankah itu julukan untuk orang itu?”

Meskipun Nama itu terdengar cukup aneh dan biasa, namun orang di balik nama itu sama sekali tidak biasa.

Cicak yang ada di pikiran Taji adalah sosok orang aneh
Ampas tahu

hai semuanya, apa kabar? gimana bab kali ini? semoga menghibur ya!! || Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status