Share

27. Pesona Keluarga Bareh

Di sebuah bengkel pandai besi yang ada di kota dataran tinggi.

“Tuk tuk, ini Surya bawakan lontong,” Katanya riang.

“Baiklah, letakan di meja.”

Kakek itu sedang sibuk menajamkan sebuah senjata di hadapannya. Itu adalah bilah pedang yang cukup panjang. Dengan maju mundur sosok datuk merah itu mengasah bilah pedang sembari sesekali membasahi pedang itu dengan sedikit air.

Surya melihat sosok datuk itu dengan perlahan. Dia cukup serius ketika memperhatikan setiap Gerakan dari kakek tua itu.

Setelah beberapa saat, suara gesekan pun akhirnya berhenti. Datuk merah mulai bangkit dan berkata.

“Surya, mulai lah menempa sebuah pisau,” Katanya berjalan ke arah meja.

“Baik tuk.” Kata Suraya dengan nurut.

Datuk merah yang sudah ada di kursinya mulai tersenyum Ketika melihat sebungkus lontong dan beberapa makanan lainya di meja.

Sementar itu, surya mulai menyiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk menempa. Sudah beberapa hari Surya mengamati datuk merah melakukan pekerjaannya dalam menempa
Ampas tahu

hai semuanya, apa kabar? gimana bab kali ini? semoga menghibur ya!! || Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status