“Swoosh!”Sebuah suara lesatan yang cukup cepat mulai terdengar di dalam gua yang gelap.Lesatan yang cepat itu membawa kilau berwarna oranye indah bersamanya. Dengan ini hal yang melesat itu bisa dilihat dengan jelas pergerakannya di dalam area yang gelap itu.“Kaboom!”Lesatan berwarna oranye menyala itu akhirnya menghantam sosok pemuda slengean yang telah lama berdiam diri terpaku di area itu.Dengan hentakan yang kuat itu, sosok pemuda slengean sebelumnya mulai terpental cukup jauh sebelum akhirnya mendarat di dinding gua yang kokoh.Sosok pemuda slengean itu tersangkut di dinding saat tubuhnya tanpa sadar tertanam di dalam dinding gua.Setelah beberapa saat mengambang di dinding, sosok pemuda slengean itu akhirnya terjatuh dengan buruk ke tahan.“Buar!”Dengan ini pemuda slengean sebelumnya hanya bisa terbaring pasrah di tanahJelas dia sudah sangat tidak bernafsu untuk melakukan apapun sekarang.“Heyy bocah, apakah itu masih belum cukup?” tanya sosok yang telah melesat sebelumny
Di sebuah area yang gelap, tampak seorang pemuda tengah bersujud dengan gemetar saat mulai berbicara tidak karuan.“Ahhh tidak-tidak yang mulia leluhur, aku tak bermaksud berkata tidak padam. aku hanya sedikit terkejut dengan diriku sendiri,” kata seorang pemuda begitu takut saat berpikir bahwa ajalnya akan segera tiba karena telah membuat marah sosok tak terlihat yang ada di dekatnya.Dengan ini sosok pemuda slengean itu terus saja bergerak dengan ricuh tampak mengambil sesuatu dari kantong bajunya.Setelah beberapa saat tampil dengan gusar, sosok pemuda slengean itu akhirnya mendapati apa yang telah lama dicarinya.Pemuda itu dengan ini langsung saja mengarahkan sebuah cincin ke arah kegelapan dengan postur sujud yang ketakutan.“Ahhh ini yang mulai leluhur, hanya ini yang aku punya...” kata sosok slengean itu ketika mengandung tangannya ke udara.Hanya butuh waktu sepersekian detik, tangan sosok slengean itu merasa ringan seolah telah kehilangan sejumlah beratnya.Jelas bahwa cinci
Di sebuah area yang gelap, sepasang mata oranye menyala tengah melihat ke satu arah dengan begitu perhatian.“Ahhhh apakah anak itu berbohong kepada ku?” tanya Surya bingung.Sosok bermata oranye yang menyeramkan sebelumnya adalah Surya, dia mengelabui pihak lain dengan metodenya yang aneh, namun secara tak sengaja metode itu malah berhasil.Dia pada awalnya hanya ingin membiarkan sosok itu pergi dan tidak mengganggu masalahnya, namun kini Surya malah menjadi senang karena mendapat hal tambahan atas usahanya.“Ahhh tampaknya sosok itu benar-benar berbohong...” kata Surya pelan.Pemuda tegap itu baru saja melihat isi dari dua buah cincin yang baru saja di dapatnya. Cincin pertama sudah jelas berasal dari sosok pemuda slengean yang begitu takut sebelumnya. Dan kemudian cincin kedua Surya jumpai saat mendengar sebuah suara logam yang menghantam benda tumpul berdering di telinganya.Jelas bahwa cincin itu telah jatuh saat pihak lain tengah begitu cemas berlari.Surya yang memikirkan hal
Tempat aneh“Arghhhhh!”Suara teriakan histeris terdengar di sebuah area yang gelap.Suara itu terus saja mengecil hingga akhirnya terpendam karena satu alasan.Sementara itu sosok yang berteriak histeris itu terus saja terperosok ke sebuah tempat misterius yang tak kalah gelapnya.“Ahhhh!” keluh Surya saat sudah terbaring dengan buruk di dasar area gelap tempat dia terjatuh itu.Dengan begitu malas Surya pun bergerak untuk mendudukan badanya.Pemuda itu terus saja meringis saat memikirkan berapa tinggi dia terjatuh. Surya berpikir seperti ini karena jelas bahwa selain dia merasakan cukup lama mengambang di udara. Sosok pemuda tegap itu juga merasa sakit yang begitu parah sekarang, jelas Surya sudah memiliki ketahanan tubuh yang memukau, dengan ini akan aneh bagi Surya untuk bisa merasakan sakit yang begitu tak masuk akal hanya dengan jatuh dari ketinggian yang biasa-biasa saja.Setelah beberapa saat susah payah, Surya akhirnya bisa duduk dengan baik di area yang gelap itu.Pemuda te
Di sebuah area yang benar-benar gelap, seorang pemuda tengah mematung dengan tampilan aneh saat memegan pedang hitam miliknya.Pemuda itu tampil begitu. Canggung seolah ada sebuah belati yang sedang tergantung di lehernya.“Apakah aku berhalusinasi?” tanya Surya dengan begitu khawatir.Jelas pemuda itu yakin bahwa tempat ini bukanlah tempat yang mungkin ditinggali oleh orang, bahkan tak ada setitikpun cahaya matahari yang muncul di tempat ini, lagi pula tempat ini berada di dalam kecil yang akan terbuka secara acak. Akan sulit bagi manusia untuk bertahan hidup di tempat yang kerasa ini.Dengan ini pemuda berbadan tegap itu mematung dengan diam saat menggerakan telinganya agar fokus mendengar.Setelah beberapa saat mendengarkan, pemuda itu akhirnya terkejut entah mengapa.“Ah sial benar-benar suara orang!” teriak Surya menyimpulkan.Jelas Surya tak akan salah, selain dia memiliki penciuman monster dan juga penglihatan predator yang teliti, pemuda tegap itu juga memiliki sensif tinggi
Di sebuah gua berongga yang gelap, seorang pemuda tegap tengah berada di posisi menebas dengan pedang hitamnya.Sosok itu diam beberapa waktu hanya untuk melihat hal yang ada di hadapannya.Setelah sosok itu tersadar atas lamunannya, dia hanya bisa mengerutkan kening saat melihat ke arah benda yang tengah di tebasnya itu.“Ahhh apa ini?” tanya Surya bingung.Saat Surya tengah berpikir itu, tiba-tiba saja dia merasakan bau yang aneh mulai menginvasi hidungnya.“Bau apa ini!” tanya Surya kedua kalinya semakin kesal.Jelas bau itu tidak kalah menjijikan dari bau yang telah Surya temui sebelumnya.Dengan ini Surya mulai melihat ke segala arah bahkan tidak lupa untuk melihat tubuhnya.Saat Surya melihat bagian tubuhnya, pemuda itu hanya bisa bersiap muntah saat melihat sejumlah cairan lengket transparan tertempel di tubuhnya.“Uekkkk... huek... sialan!” teriak Surya tak karuan.Dengan ini pemuda itu langsung saja menggunakan benih biru gelap dan raja apinya untuk menghilangkan setiap sisi
Di sebuah area yang begitu gelap, tampak dua orang pemuda tengah menatap dengan ragu satu sama lain. Kelompok dua orang itu adalah pemuda yang membawa masuk beberapa telur berbulu putih bersama mereka pada waktu sebelumnya. Kelompok orang itu tengah asik membayangkan kemajuan kekuatan mereka setelah hari-hari melelahkan ini, namun kelompok itu kini hanya bisa menghentikan lamunan mereka dan mulai bertanya-tanya. Ada sebuah suara nyaring yang terdengar di telinga dua orang itu yang kemungkinan berasal dari kejauhan. Jelas hal ini begitu mengganggu kenikmatan dalam fantasi mereka. “Apakah kau juga mendengar sesuatu?” “Ya aku yakin mendengar suara logam yang renyah.” jawab sosok itu dengan setuju. Dengan ini dua orang itu menatap dengan tampilan begitu serius untuk waktu yang lama. Tampak mengerti satu sama lain, kelompok dua orang itu bergerak dengan perlahan menuju ke sumber suara. Mereka begitu waspada saat mencoba untuk mendekati area itu. Jelas mereka selalu saja dibayangi
Di sebuah gua berongga yang ada di dalam alam kecil, seorang pemuda tegap tengah mendongak ke atas dengan tampilan yang begitu kesusahan. Sosok pemuda itu seolah mengintip sesuatu yang ada di atasnya dengan begitu penasaran. “Arghhhh sial, aku sudah lelah berkeliling!” keluh Surya saat berhenti untuk mendongak. Pemuda yang lemas itu tidak lain adalah Surya, dia baru saja selesai untuk mengelilingi area gua gelap yang berongga itu. Pemuda itu pada awalnya begitu yakin bahwa dia bisa menemukan jalan keluar dari tempat ini, namun setelah beberapa saat berjalan menyusuri, Surya sama sekali tak bisa menemukan bahkan setitik cahaya. Dengan ini Surya hanya bisa berpikir untuk kembali melalui tempat dia terjatuh pertama kali. Meskipun Surya pada awalnya tak berharap banyak karena dia merasakan bahwa dia telah terjatuh cukup jauh, Surya sama sekali tak menyangka bahwa jarak anata dua dan juga lubang tempatnya terjatuh begitu jauh. Bahkan Surya sama sekali tidak bisa melihat lubang itu da