Share

18. Kau Menyelamatkanku

Cukup lama Sesil berdiri tercenung di teras, hingga merasa kedinginan karena baru menyadari pakaian tidurnya yang tipis. Ia pun masuk ke dalam dan berbaring di sofa panjang, sembari menatap jam di dinding yang sudah menunjukkan jam dua pagi.

Rasa kantuk yang mulai datang membuatnya berbaring hingga terlelap.

“Nyonya?”

Sesil terbangun, mengerjap-ngerjapkan matanya pelan dan melihat salah satu pelayan yang berdiri di sampingnya. Saat itulah ia menyadari ia tidak tidur di tempat tidur. Pandangannya mengarah keluar, melihat hari yang sudah mulai terang.

Sesil bangun terduduk dan menelaah ingatan yang membuatnya tertidur di tempat ini. Saga bermimpi buruk dan pergi begitu saja. “Suamiku sudah pulang?”

“Belum, Nyonya.”

“Jam berapa sekarang?”

“Enam.”

“Kei?”

“Belum bangun.”

Sesil pun beranjak dan berjalan ke arah tangga. Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti ketika pandangannya melirik ke lorong di samping tangga. Tampak mempertimbangkan sejenak dan mengurungkan niat untuk langsung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status