Share

27. Keputusan

“Kenapa tanganmu?” Sesil berkerut kening melihat telapak tangan kanan Saga yang ditempeli perban.

Saga menggeleng singkat. “Hanya luka kecil.”

Sesil menyangsikan hal itu karena perbannya yang cukup lebar dan hampir memenuhi seluruh telapak pria itu. “Itu bukan …”

“Artinya, kau tak perlu khawatir, Sesil. Bagiku ini hanya luka kecil.”

“Dan bagaimana kau mendapatkannya?”

“Kau tak akan ingin tahu.”

Bibir Sesil memberengut, yang malah dicium oleh Saga.

“Apakah bayi kecil kita merindukan ayahnya?” bisik Saga di antara bibir mereka yang saling menempel. Menarik pinggang Sesil semakin menempel di tubuhnya.

Sesil terkikik, mengalungkan kedua lengannya di leher Saga dan membiarkan tubuhnya dibawa ke tempat tidur. “Aku yang lebih merindukanmu.”

“Baguslah. Kalau begitu kita bisa saling melampiaskan kerinduan.” Saga mengakhiri kalimatnya dengan lumatan yang panjang, dan dengan tangan yang mulai melucuti pakaian Sesil satu persatu.

***

Alec membuka pintu ruang kerja Saga dan langsung m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status