Share

29. Melarikan Diri

Sesil tengah berdiri di depan cermin wastafel, menatap wajahnya yang termenung. Benaknya tak berhenti bertanya-tanya dan berpikir. Juga mencoba introspeksi diri, sikapnya yang mana yang membuat Saga mulai muak?

Keras kepalanya? Ketidak patuhannya?

Apakah pria itu tidak lagi mencintainya?

Cukup lama dan merasa pegal berdiri, Sesil keluar dari kamar mandi. Saga melangkah masuk.

“Kau baik-baik saja?” tanya Saga karena Sesil hanya terdiam di depan pintu kamar mandi.

Sesil mengangguk, dan tak suka pertanyaan-pertanyaan di kepalanya hanya menggantung begitu saja. Ia pun menghampiri Saga bergelayut manja di lengan pria itu dan menjatuhkan kepalanya di pundak saat membawa pria itu untuk duduk di sofa.

“Apakah kau mencintaiku, Saga?”

Kening Saga berkerut dengan pertanyaan aneh tersebut. “Kenapa kau mempertanyakan pertanyaan yang kau sudah tahu pasti jawabannya, Sesil.”

“Apakah kau bisa hidup tanpaku?”

Saga merasa pertanyaan Sesil semakin aneh. “Apa yang kau katakan?”

Sesil menggeleng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status