Share

BAB 105 - Bukankah Kamu Terlalu Baik?

“Jadi apa tebak-tebakannya, Sat?”

“Maaf karena ngecewain kamu yang dari siang tadi nungguin tebak-tebakan aku, tapi aku sekarang malah lupa, Yang.”

Daripada tebak-tebakan garing yang akhir-akhir ini sering diberikan Ksatria, ungkapan jujur Ksatria barusan lebih lucu bagi Rinai. Di seberang sana, Rinai tertawa terbahak-bahak. Geli dengan tingkah Ksatria yang benar-benar absurd.

“Bener-bener deh kamu….”

“Bener-bener apa?” Ksatria bertanya dengan iseng. “Bener-bener ganteng ya?”

“Bener-bener gila.”

“Ah, kamu….”

Rinai kembali tergelak karena rajukan Ksatria. Ksatria sendiri tersenyum mendengar bagaimana tawa Rinai memenuhi mobil yang tengah ia kemudikan tersebut.

Sejak keluar dari rumah, Ksatria memang selalu menyetir sendiri meskipun Pak Anwar tentu saja tak keberatan untuk terus bekerja dengannya.

Ksatria memilih untuk tetap sendiri, karena rasanya akhir-akhir ini ia jadi cukup sering pergi keliling Jakarta sendirian untuk menenangkan pikiran.

“Kamu udah di rumah belum sih?” tanya Rinai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status