Share

BAB 93 - Pelukan yang Tidak Lagi Menenangkan

Rinai menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.

Setelah ini, ia harus apa?

Menatap dirinya sendiri saja ia tak mau. Bayangan mengenai bagaimana Atlas menyentuh sekujur tubuhnya kerap kali membuat Rinai jijik pada dirinya sendiri dan berakhir mual, muntah, lalu histeris.

Atlas memang tidak memperkosanya, tapi bukan berarti sentuhannya langsung terlupakan begitu saja oleh Rinai.

Di sisi lain, beberapa hari ini Rinai mulai sadar kalau ayahnya terlihat lebih tua daripada sebelumnya. Kantong matanya terlihat jelas, wajahnya tak terlihat segar seperti biasa, dan hal itu menyakitkan hati Rinai.

Ayahnya pasti merasa bersalah dan sedih saat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status