Share

62. Bahagia Di atas Penderitaan

Kinanti duduk termenung di ruang tengah hingga malam sudah mulai larut.

“Bu, makan malamnya sudah siap.” Asisten rumah tangga Kinanti datang menghampirinya.

“Bibik makan aja dulu. Sepertinya aku nggak makan malam.”

“Baik, Bu. Emm ... ruangannya sudah mulai gelap, Bu. Saya nyalakan lampunya ya.”

“Nggak usah, Bik. Biar begini saja.”

“Kalau gitu saya permisi dulu, Bu.”

Kinanti berjalan menuju kamarnya, ternyata di dalam kamar kondisinya juga gelap seperti di ruang tengah. Kinanti menyalakan lampu kamarnya, ia melihat Adhikari yang sedang meringkuk di atas ranjang.

“Mas.” Kinanti memberanikan dirinya mendekati Adhikari.

“Mas.” Kinanti kembali memanggil Adhikari. Ia mendudukkan dirinya di pinggiran ranjang.

Adhikari membalikkan badannya menghadap Kinanti. Betapa terkejutnya Kinanti saat melihat wajah Adhikari  yang bersimbah air mata.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status