Share

Bab 31: Siapa Ikut Berlayar?

Aku tak bisa membayangkan seberapa merah wajahku sekarang. Mungkin sudah seperti kepiting rebus. Pernyataan itu sungguh di luar dugaan. Meski Mila pernah mengabarkan. Dulu kupikir itu hanya guyonan. Saat ini, aku mendengarkan langsung dari lisannya Bos Anton. Lidahku keluh. Wajah kutundukkan. Saat ini aku sungguh tak berani menatap wajah Bos Anton.

“Maaf, Pak. Saya izin ke bawah dulu.” Tetap dengan wajahku yang menunduk, aku pamit. Mana mungkin aku membahas lamaran, sementara aku masih berstatus istri Mas Wildan. Meski aku telah dikhianati, aku tak akan bermain hati sebelum statusku kembali lajang.

“Iya, hati-hati. Oya, kejujuranku barusan jangan diambil hati ya. Maaf kalo aku lancang.” Suara Bos Anton terdengar bergetar. Aku masih tak berani melihat wajahnya.

“Iya, Pak. Terima kasih untuk semuanya.”

Segera kuraih tangan Rohim dan Rheza agar berhenti menyentuh alat-alat kapal itu.

“Bos Anton, Rohim pamit du

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status