Share

Bab 30: Lamaran di Anjungan

Sebenarnya aku malas menanggapi pertanyaan Nely barusan. Namun tak ada salahnya kami terlibat debat secara langsung. Mungkin ini bakal nggak kalah seru dengan acara Indonesian Lawyer Club. Hahaha.

“Bukannya aku yang harusnya bertanya, kenapa Kamu di sini?” Dengan nada sangat tenang kusampaikan jawaban sanggahan.

Nely terdiam lalu menoleh ke belakang. Begitu terlihat Mas Wildan telah usai menaiki anak tangga, Nely segera menghambur kepadanya. Seperti anak kecil yang hendak mengadu ke bapaknya.

Sementara Rohim dan Rheza tatkala melihat ayahnya datang, mereka tak mau kalah. Dua anak laki-lakiku itu berlari dan menyeru sekencang-kencangnya, “Ayah …!”

Nely yang hendak menggandeng tangan Mas Wildan diurungkannya sebab laki-laki itu fokus hendak menangkap anak-anak yang berlari kepadanya. Kulihat Nely mendengkus kesal. Mukanya dialihkan memandang langit. Sambil tangannya sendekap dan kakinya menghentak-hentak.

Sambil mendeka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status