Share

Bab 59: Balas Budi

“Berapa biaya nyewa pengacara itu, Al?” tanya Mbak Cahya. Kami dalam perjalanan pulang sidang terakhir.

“Gratis, Mbak,” jawabku. Aku masih menata hatiku dengan status baru yang kini kusandang, janda.

“Mana ada zaman sekarang pengacara gratis. Kamu nggak guyon, ‘kan?” Mbak Cahya tak percaya jika Coach Akmal tak mau dibayar.

“Alya serius, Mbak. Awalnya Alya juga ndak percaya. Tapi memang begitu orangnya. Dia itu mendedikasikan keahliannya buat bantu orang-orang yang terkena masalah hukum. Kalo nanganin kasus perceraian memang baru kali ini, biasanya masalah pidana.”

Pandanganku mengarah ke jendela mobil. Rumah, bangunan, dan pohon itu seperti berlari mengejarku. Padahal mobil ini yang bergerak. Aku jadi ingat pelajaran saat SMA, ini yang disebut gerak semu benda. Benda yang sebenarnya diam tapi terlihat bergerak. Itu karena posisi pandang kita yang sebenarnya ber

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status