Share

103. Terjebak Pikiran Sendiri

Pasangan muda itu masih terlihat kaku dan dingin tak seperti biasanya. Kebiasaan sang suami mengantar istri ke kantor terkesan seperti sebuah kewajiban saja, bukan karena rasa cinta yang seharusnya diberikan.

"Kau akan pulang jam berapa?" tanya Nicko saat membukakan pintu mobil untuk istrinya.

"Seperti biasa jam enam sore, aku akan memberitahumu jika ada perubahan," jawab Josephine dengan nada yang datar.

"Oh, baiklah."

Sebenarnya ingin sekali Nicko memberikan kecupan hangat di kening istrinya seperti yang biasa dilakukan olehnya. Tentu saja ia sudah tak tahan lagi untuk saling diam dengan istri cantiknya.

Namun melihat sikap Jo yang masih dingin dan tidak bersahabat membuatnya mengurungkan niat. Ingin minta maaf, tapi khawatir istrinya makin bertambah marah. Sepertinya memang sudah digariskan kalau sebagai laki-laki ia harus dipersalahkan terus.

"Sayang, sampai kapan kau akan bersikap angkuh seperti ini?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Edison Panjaitan STh
harapan take pasti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status