Share

95. Buah Kesombongan

Tentu saja apa yang disampaikan oleh pelayan itu membuat Daisy naik pitam. Wajahnya serasa tercoreng sebagai seorang wanita yang gila akan kehormatan, terlebih saat berupaya untuk mencari muka di depan keluarga Brighton.

"Aku ini mendapat undangan dari putriku, tentu saja berhak mendapatkan fasilitas mewah dari hotel ini!" Daisy bersikeras, enggan membayar tagihan makan siang di hotel Emerald.

"Lagi pula kau siapa, hanya pelayan bergaji rendah. Berani-beraninya kau datang dan menyodorkan tagihan padaku!" tambah mertua Nicko.

"Maaf Nyonya, saya diperintahkan oleh supervisor saya, karena beliau melihat gerak-gerik Anda yang mengisyaratkan untuk bersiap-siap pergi," jelas si pelayan.

Tentu saja ini bukan murni dari supervisornya, tapi ada orang lain yang memerintah. Seseorang dengan jabatan yang lebih tinggi tentunya, atau mungkin yang memiliki kekuasaan absolut.

***

Sementara di ruang konferensi...

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
akuz vara
bagaimana bisa tertarik membaca kalau isi cerita semuanya sama hinaan dan pelecehan kepada istri..sementara suaminya kaya raya tapi bego
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status