Share

Part 26

Kejadian semalam terngiang jelas di pelupuk mata Ibra. Harapan yang tidak sesuai realita. Berharap Dinda mengerti dirinya sudah menyesali perbuatannya, akan tetapi kenyataan yang terjadi malah berbanding terbalik.

Dia terduduk di lantai setelah teleponnya berakhir dengan Dinda. Menyandarkan tubuhnya lemah tak berdaya ke ranjang kayu model lama. Pikirannya berkecamuk meratapi apa yang sudah diperbuat.

Lupa kapan pastinya, lelaki yang wajahnya sudah tak terawat ini meneteskan air mata. Yang jelas hari ini, pagi ini, lolos dari manik mata hitam pekat nan tajam. Dia biarkan lolos beberapa saat. Setelahnya, dia seka bulir bening tersebut, seiring ratapan penyesalan.

"Ras, apa yang harus aku lakuin biar bisa memperbaiki semuanya, Ras?"

"Aku menyesal, Ras."

"Sangat-sangat menyesal."

"Betapa bodohnya aku, lebih percaya pada orang yang sejak awal sudah menghancurkan pernikahan kita."

"Betapa bodohnya aku, termakan omongan murahan, padahal aku sadar dan tahu betul, kamu bukan perempuan seperti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status