Share

Part 45

"Ibra, kamu sudah sadar, Nak?" terdengar bergetar kata yang terucap dari bibir tanpa polesan itu.

Pasca rawat intens di ICU selama empat hari, tepat sehari setelah kejadian listrik padam. Ibra bangun dari tidur panjangnya. Bubur yang tertarik di kedua sisi seketika kembali ke posisi semula.

"Bu, ibu, kenapa aku tidak bisa melihat apapun," ucap Ibra sembari meraba-raba. Sang dokter yang ada di sana seolah memberi kode pada bu Yani yang menatapnya dalam keheranan.

"Aku buta, Bu?" Suara Ibra yang menggema tak terkendali.

"Sabar, Ib. Sabar." Namun, Ibra seolah tak mendengar apa yang dikatakan bu Yani. Ibra malah semakin memberontak, membuat dokter menyuntikkan obat penenang padanya.

"Anak saya buta, Dok?" tanya bu Yani disela tangis yang menjadi-jadi, saat mereka sedang berada di ruangan lain.

Dokter Laura sebagai dokter spesialis syaraf mengangguk seraya memejam kedua matanya.

"Yang sabar, Bu."

"Saya akan sabar, Dok. Tapi kenapa tidak sejak awak saya diberi tahu. Dokter bilang hanya ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
hai pelakor masi aja julit mulut blum kena karma tuh ibu nya dn anak Liana masi aja blum kapok udsh mau mati masih jugavjahat dn selalu menghina .sebentar lagi dia jadi gembel bertiga sama sharial ayah nye Dennis yg dh d usir sama ibu nya Dennis ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status