Share

Temani Aku Sayang

Acara sarapan selesai. Lidya melempar pandangan penuh arti pada kedua anak kecil yang duduk di hadapannya.

Mereka masih canggung atas kehadiran pria yang asing bagi mereka. Hal ini tak membuat Lidya kehabisan akal.

"Key, Rey, jadi ke kebun binatang nggak?" tanya Lidya mengedipkan matanya.

Seketika mata Flora membulat. Entah mengapa belakangan ini Mamanya berubah menjadi wanita genitdan agresif dalam hubungannya dengan Revan.

Revan melempar pandangan ke arah anak kecil yang masih sibuk menatap sarapannya dengan malas. Sudah waktunya dia membangun pendekatan dengan mereka.

"Jalan-jalan ya, mau Om anterin?" Revan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang di berikan Lidya.

'Astaghfirullah, kenapa nggak Mama aja yang nikah sama Revan aja' batin Flora jengkel.

"Revan, kamu kan baru nyetir perjalanan jauh. Besok juga harus nyetir lagi kan. Lebih baik kita duduk di rumah aja gimana? Kita main-main di rumah," saran Flora sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

"Nggak bisa dong, kan besok udah pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status