Share

58. Haruskah Aku Pergi?

Happy Reading

*****

Seketika, Wening menegang. Matanya terbuka sempurna. Pertanyaan Fandra sama sekali tak pernah terpikirkan olehnya. Bagaimana mungkin seorang lelaki seperti Ibra akan melamarnya. Keseharian saja si bos begitu menjengkelkan.

"Bukan. Nggak mungkin aku, perempuan yang akan Pak Ibra lamar. Kami bahkan nggak dekat satu sama lain," sanggah Wening, "mungkin Yasna adalah gadis yang dimaksud."

Si gadis berjilbab melirik perempuan di sebelah Ramadani. Yasna bahkan tersenyum penuh kemenangan, sementara lelaki yang memberi pengumuman terlihat tidak suka dengan perkataan sang akuntan.

"Tentu saja akulah orangnya. Mau siapa lagi?" Yasna bahkan sampai berdiri demi memperkenalkan dirinya sebagai perempuan yang paling dicintai Ibra.

"Yas, duduk," kata Ramadan, "bukan kamu yang akan menjadi calon menantu kami."

"Kami sudah menganggapmu sebagai putri tidak mungkin kami akan menjadikanmu menantu. Mas Ibra, hanya menganggapmu sebagai adik, tidak lebih," tambah Ramadani.

Fandra mencerm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status