Share

59. Pengakuan Implisit

Happy Reading

*****

Ibra tak tahan dengan drama yang diperankan oleh dua orang di depannya. Dia memilih masuk dan mengabaikan apa yang Wening katakan. Baginya, sudah tak ada lagi harapan untuk bisa melamar gadis itu.

Mencoba tersenyum di hadapan semua orang, Ibra kembali duduk di meja orang tua dan juga Yasna. Papa-mamanya bertanya ke mana Wening pergi tadi. Ibra menjawab jika si akuntan pergi ke toilet,

"Cowok yang bertanya tadi, adiknya Fahri, kan, Ib?" tanya Ramadani.

"Iya, Ma. Dia Fandra, adiknya Fahri sekaligus pemilik kafe ini. Mama lupa?" kata Ibra. Tangannya sibuk memasukkan makanan ke mulut. Selain lapar, dia juga ingin mengusir rasa sedih dan galau akibat percakapan dua orang tadi.

Sementara itu, di luar ruangan yang di sewa Ibra. Fandra masih menunggu Wening untuk menjawab pertanyaannya tadi. Si gadis masih diam dengan posisi sama seperti ketika Ibra meninggalkannya.

"Jadi, apa jawaban Mak Wening?" Fandra mendekati gadis pujaannya.

Seseorang yang akan menjadi kekasih dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status