Share

61 > Maksud Tersembunyi

Mery menatap kosong ke depan, tangannya sibuk mengaduk lauk pauk serta nasi yang tersaji di piringnya. Sementara pikirannya bergelayut entah kemana. Sama sekali, ia tidak nafsu makan mengingat permintaan Aldevan sebelum pergi tadi.

Ikut olimpiade? Aldevan sudah mencetak rekor pertama membuatnya bimbang seperti ini.

Baginya ikut olimpiade tidaklah mudah, harus belajar penuh apalagi mengingat dirinya hanyalah cewek bodoh yang mendadak berevolusi jadi cewek cupu.

Pula, waktu yang diberikan untuk belajar hanya satu bulan. Satu bulan. Sangat sedikit.

"Non, makanannya jangan diaduk-aduk aja. Entar dingin, Non mau Bibi masakin yang lain atau pesen online aja?" tanya Bi Asih, datang dari arah dapur bersama buah-buahan di kedua tangannya.

Lamunan Mery lantas buyar, dia menatap Bi Asih lalu menggeleng. "Enggak usah, Bi."

"Yakin Non? Keliatannya gak selera. Non mikirin apa tadi. Dari tadi teh bibi liat Non ngelamun mulu," Bi Asih mengusap bahu Me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status