Share

34. Pemuda Masa Lalu

Layar televisi menampilkan bagaimana Kheil menggandeng Samira Hamid keluar dari bandara dengan cara yang gentle. Kemudian disusul dengan potret makan malam mereka yang duduk berseberangan. Foto mereka diambil dari samping, tetapi Peony dapat melihat kalau Samira Hamid tersenyum lebar menatap Kheil.

“Sepertinya ibu pernah melihat dan mendengar nama pria itu. Dia…” Casandra memperhatikan baik-baik wajah Kheil. “Ya Tuhan!” Casandra membelalak. “Bukankah dia adalah temanmu, Sayang??” Casandra menatap Peony yang terlihat terkejut. Tangannya sudah menunjuk layar televisi.

“Dia adalah pemuda yang sering mengantarmu pulang, bukan? Dia juga sering berada di gereja yang sama dengan kita. Apakah ibu benar??” tanya Casandra heboh.

“I-ibu mengingatnya??” seru Peony terkejut.

“Tentu saja. Dia adalah satu-satunya pemuda yang dekat denganmu dulu. Ya Tuhan, dia semakin tampan!” puji Casandra. Walaupun setelah kepergian sang suami Casandra menjadi sering banyak melamun, bukan berarti dia tak memperh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status