Share

Bab 17

“Selamat malam, Tuan Bagaskara,” sapa Danendra.

“Malam,” sahut Bagaskara yang berdiri tegak dengan tangan di dalam saku celana. “Dia mabuk?” tanya Bagaskara. Netranya menelisik keadaan Maharatu yang memejamkan mata dengan kepala yang menempel di pundak Danendra.

“Iya, Tuan, Nona mabuk berat. Maaf saya terpaksa menggendong Non Ratu karena dia sama sekali tidak mau bangun,” jelas Danendra agar Bagaskara tidak salah paham.

Danendra tidak mau Maharatu babak belur lagi karena Bagaskara yang cemburu buta.

Di luar prediksi ternyata Bagaskara tidak marah pada Danendra, dia bahkan tersenyum. “Tidak masalah, aku malah harus berterima kasih padamu karena mau menggendongnya. Ratu memang selalu seperti itu saat mabuk. Langsung tepar dan sulit mengendalikan diri. Terkadang wanita ini memang agak sedikit bandel.” Bagaskara membelai pipi Ratu dengan punggung tangannya.

Tentu hal itu membuat dada Danendra bergemuruh. Wanita pujaannya dibelai pria lain saat berada digendongannya.

“Sudah tau tidak kua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status