Share

Bab 39

“Gimana keadaan Maharatu?” tanya Danendra pada Nickolas yang masuk ke ruang perawatannya.

“Dia sudah mendapatkan perawatan dari dokter,” jawab Nick.

“Dia sudah siuman?”

“Belum. Kata dokter sepertinya dia syok berat. Selain itu dia juga mengalami dehidrasi,” terang Nick. Dia duduk di kursi samping brankar. “Sudah telpon Om Sanjaya belum?” tanya Nick selanjutnya.

“Danendra yang bersandar di brankar rumah sakit menepuk jidatnya. “Aku lupa.” Gegas dia meraih ponsel yang tergeletak di atas nakas. Lalu menghubungi papanya.

“Hallo, Pa!”

“Hallo Danen, Sayang.” Bukan Sanjaya yang menjawab panggilan Danendra melainkan Dahlia.

“Ada Ma?”

“Kamu baik-baik saja ‘kan, Nak. Mama khawatir sekali sama kamu,” ujar Dahlia.

Bibir Danendra tersenyum tipis. Firasat seorang ibu memang tidak pernah salah. Dia selalu tahu apapun yang terjadi pada anaknya meski tak sedang bersama.

“Danen baik, Ma,” bohong Danendra. Karena jelas dia tidak baik-baik saja. Saat ini lengannya terluka, dia juga terbaring di ran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status