Share

Bab 31

Tubuh Maharatu luruh ke lantai, dia menangis sesenggukan di balik pintu karena tidak bisa keluar dari kamar. Tapi tidak. Dia tidak boleh menyerah. Maharatu bangkit lalu berlari ke arah jendela menyibak gorden berwarna putih. Namun, lagi-lagi Maharatu harus menelan kekecewaan ini bukanlah jendela melainkan hanya sebuah dinding berkaca besar yang tidak memiliki cela sama sekali. Kamar ini juga tidak memiliki balkon seperti dirumahnya meski berada di lantai atas.

Keadaan kamar mandi juga tidak jauh berbeda, bahkan kamar mandinya sama sekali tidak memiliki ventilasi.

Maharatu yang hampir putus asa hanya bisa terduduk di tepi ranjang, keringat dingin pun mulai bercucuran keluar meski dia sedang berada di ruangan yang berpendingin. Wanita itu menoleh saat mendengar gagang pintu diputar dari luar.

“Siapa kamu?” Maharatu bangkit lalu berjalan mundur hingga ke terantuk pada dinding kaca kamar itu.

Pria yang membawa makanan itu meletakkan nampannya di atas meja kemudian mendekati Maha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status