Share

Bab 85. Ingatan Pengundang Amarah!

Zayden kembali menunjukkan smirknya, dia memegang dagu Naura dengan jari telunjuknya dan mendekatkan wajahnya pada wajah Naura.

Melihat Zayden yang terus mendekatkan wajahnya padanya, Naura langsung menutup kedua matanya. Dia tahu, apa yang akan Zayden lakukan.

“Kau, bodoh!” bisik Zayden pada telinga Naura.

Sontak, Naura langsung membuka kembali kedua matanya itu saat mendengar bisikan Zayden yang mengejutkannya. Dia menatap terkejut ke arah Zayden yang saat ini sedang menatapnya dengan tatapan dingin. Padahal, tadi dia kira Zayden akan menciumnya. Tapi, dia malah berbisik dan mengatakan dirinya bodoh.

Zayden tiba-tiba berdiri, saat ini ekspresi wajahnya tampak sangat mengerikan. Itu adalah ekspresi dimana dia sedang sangat marah, dan bersiap untuk melampiaskan amarahnya pada orang yang sudah menyulut rasa kesalnya.

Naura menciut, melihat Zayden yang tampak sangat mengerikan saat ini, membuat rasa takutnya muncul.

“Tu-tuan, A-anda mau apa?” tanyanya dengan terbata-bata.

“Memata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status