Share

Bab 25. Boleh Juga Idenya

Terdengar tawa renyah dari seberang sana. Raika sebenarnya kesal, tapi entah kenapa tawa itu malah menular padanya.

"Aa, ih! Malah ketawa. Aku di sini ketar-ketir takut ketahuan," pekik Raika dengan suara pelan menahan tawa. Namun, masih bisa didengar oleh Aidan.

"Abisnya aku belum ngasih salam udah disambar ajaMana aku dipanggil Bu Dina lagi," balas Aidan disela-sela tawanya yang mereda.

Raika menghirup udara dengan rakus karena gugup. Barusan itu seperti menghindar dari bom yang siap meledak. Bisa-bisanya Aidan meneleponnya di saat dirinya sedang bersama keluarganya. Ya, Aidan memang tidak tahu, tetapi jika Aidan mengirim pesan padanya kemungkinan Raika bisa menghindar. Ia yakin, saat ini ketiga kakaknya sedang curiga padanya.

“Aku takut ketahuan A, apalagi Kak Rama kepo banget pengen tahu siapa yang nelepon,” tutur Raika merasakan detak jantungnya sudah normal.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status