Share

BAB 49 – Kata yang Seharusnya tak Terucap

Braden merasa lega ketika akhirnya mereka pulang. Eric benar-benar menjelma menjadi sebuah mimpi buruk baginya. Sebelumnya mereka hanya akan saling menggertak dan mengejek ketika bertemu, tidak lebih. Sampai akhirnya dia menemukan sesuatu yang bisa dengan mudah menyulut amarah Braden.

Eric, tentu saja sangat menikmati momen itu. Dia merasa seperti seorang matador yang menikmati mempermainkan seekor banteng yang mengamuk, dan akan berlama-lama untuk mempermainkan banteng tersebut.

Ketika sampai di rumah, Adrian menyambut kedatangan mereka dan membantu mengeluarkan serta mengangkat koper-koper dari bagasi. Dia memeluk Alana dengan erat, mengangkat gadis itu ke dalam dekapannya dan memutar-mutarkannya ke udara.

“Kenapa aku sangat merindukanmu?” kata Adrian sambil masih mendekap Alana.

“Kakak, turunkan aku.” Alana memukul-mukul pundak Adrian, “Aku tidak bisa bernapas.”

Adrian akhirnya menurunkan Alana. “Bagaimana acaranya? Menyenangkan?”

Braden melirik kakaknya yang sedang mendengar cerit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status