Share

184. Serangan Kedua

Aku duduk bersebelahan dengan Jatimin dan Widarti di sebelah kananku. Sementara Nara berada di sebelah kiriku. Saat itu Noni belum terlihat.

Aku katakan pada Jatimin dan Widarti, bahwa aku bertindak mewakili keluarga Nara,

“Mungkin Noni sudah cerita ya, bahwa mas mewakili keluarga Nara dalam acara lamaran ini?”

“Udah mas.. itu memang lebih baik, karena mas lebih tahu semua keadaannya.” jawab Jatimin

Saat kami sedang berbincang-bincang, Noni keluar dari ruang dalam dengan mengenakan kebaya putih dan rambutnya ditutupi hijab. Aku terkabul-kagum melihat kecantikan Noni, begitu juga dengan Nara.

“Nah! Ini princess-nya sudah muncul..” ujar Widarti

Noni menghampiri aku pertama kali, dia mencium tanganku dan memelukku dengan penuh haru,

“Pa.. terima kasih sudah bisa hadir dalam acara lamaranku.”

Sambil memeluknya, aku usap-usap punggungnya, “Papa sangat bahagia Non bisa hadir hari ini.”

Noni pun tidak lupa menyalami seluruh keluarga Nara, terakhir dia mencium tangan Nara dan memeluknya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status