Share

Bab 66 : Hadiah Terbaik

Sampai di bengkel, Divya menyelonong ke halaman belakang tempat Ghazi biasa menyelesaikan segala kegiatan di depan layar laptop. Sementara suaminya menatap kepergiannya dengan tetap berbincang dengan partner kerja.

“Kamu bisa kasih aku saran hampers menarik untuk wisuda?” tambah Ghazi sebelum benar-benar melangkah pergi menyusul sang istri.

Dua pria itu tampak mengernyit. Ini adalah kali pertama, mereka diminta pendapat tentang masalah pribadi bosnya.

“Hampers bagaimana, Pak?”

“Hadiah dodol! Buat istri babak ‘kan? Dia baru lulus ‘kan?” Sergah seorang pria yang dulu menjadi pengemudi pengantar mobil ke rumah Divya.

“Iya itu. Jawab saja tidak perlu banyak tanya yang lain. Menyesal sekali aku bertanya pada kalian. Jomlo ‘kan?” dengus Ghazi kemudian berlalu pergi tidak lagi menunggu jawaban.

“Lha? Kok—” ucapan pria itu menggantung karena tidak perlu ada lanjutannya.

“Itu gara-gara kamu, makanya jangan banyak mulut jadi pria, tuh. Cowo tapi banyak omong,” celetuk rekannya.

“Ya tahu, sih. T
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status