Share

Empat Puluh Empat

Sebuah tamparan mengenai pipi Bella. Deswita begitu emosi mendengar apa yang di katakan oleh wanita di hadapannya. Kalimat yang membuat hatinya semakin membenci calon istri anaknya itu.

Bu Siti merelai Deswita yang kembali ingin menampar pipi Bella. Deswita menarik napas panjang lalu menatap tajam Bu Siti.

“Maaf, Nyonya. Bukan saya lancang, tapi jangan sampai Nyonya main tangan sepeti ini. Hal ini tidak baik, lagi pula sebenarnya –“

“Sebenarnya apa?”

Bu Siti bingung harus meneruskan apa tidak. Ia takut Tuan El marah padanya karena mengatakan jika Bella tidak hamil anaknya. Padahal ia tahu pagi tadi Bella sibuk mencari pembalut dan dirinya yang membelikannya ke supermarket di depan. Lalu, ia pun melihat saat Bella mencuci darah menstruasinya. Bagaimana bisa dia hamil jika sedang datang bulan pikir Bu Siti.

“Sebenarnya saya bingung dengan kedatangan Nyonya karena saya memang benar-benar tidak tahu tentang kehamilan Non Bella.”

Bu Siti lega bisa berbicara lancar walau ia tahu be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status