Share

Chapter 19 | Rencana Balas Dendam

Apartemen Bella.

Wanita itu terduduk di depan kaca dengan penampilan berantakan. Rambutnya acak-acakan, riasannya juga tidak karuan, dan ada bekas air mata yang sudah mengering di pipinya.

Ia tidak hanya menahan sakit karena Clara menyeretnya keluar, wanita itu juga sakit hati dengan sifat Naresh yang hanya diam saja tanpa membantunya. Benar-benar wanita tidak tahu diri! Bisa-bisanya ia mengharapkan Naresh akan melindunginya dari amukan istri sah.

Ceklek! Pintu terbuka.

"Bell," sapa Sean yang baru saja datang.

"Kamu dari mana saja, Sean?! Aku sudah menelepon dari tadi tapi kamu nggak kunjung datang."

"Maaf, Bell. Aku tadi ada banyak pekerjaan," jawabnya.

Sean berjalan mendekati Bella, lelaki itu mengecup singkat pipi kekasihnya. Tangannya juga mengelus lembut rambut wanita itu yang masih berantakan.

"Kepalamu masih pusing?"

Bella mengangguk.

"Kenapa nggak tidur saja? Kok malah duduk di depan kaca, Sayang?"

"Aku ingin mengingat betapa berantakannya aku, Sean. Suatu saat aku akan buat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status