Share

Chapter 50 | Ketahuan

Pagi ini Naresh sudah di dapur, lelaki tampan itu membantu Bibi menyiapkan sarapan khusus untuk Clara. Entah apa yang menyadarkannya, ataukah ia tersentuh melihat istrinya tidak berdaya seperti kemarin?

"Ini sudah selesai, Mas Naresh. Obatnya juga sudah Bibi taruh di nampan," ucap Bibi.

"Makasih, Bi. Aku mau naik dulu, ya."

"Iya, Mas Naresh. Hati-hati," jawab Bibi yang merasa senang dengan perubahan Tuan Mudanya.

"Terima kasih, Tuhan. Akhirnya Mas Naresh mulai luluh dengan Non Clara, Nonaku memang pantas mendapatkan buah kesabarannya selama ini," gumamnya.

***

Sedangkan di dalam kamar, Clara tengah kesusahan ingin ke kamar mandi. Panas di tubuhnya memang sudah reda, namun rasa pusing itu masih menempel kuat di kepalanya.

Ceklek!

"Kamu ngapain, Cla?!" Naresh langsung menaruh nampan di atas meja dan langsung berlari ke arah Clara.

"Kamu mau ke kamar mandi?" tanya Naresh yang hanya di balas anggukan singkat oleh Clara.

"Kenapa nggak ngomong? Ayo aku bantu."

"Aku mau pipis, Mas."

"Iya, a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status