Share

25

Nia

Aku gak pernah bisa menebak apa yang di pikirkan harsa, hari ini dia memintaku memakainya kalau sudah di apartementnya. pasti pakian yang membuat aku geleng-geleng kepala karena fantasinya yang aneh-aneh.

“sabar ya bukanya” ledeknya saat aku mencoba mengocok kotaknya.

“hehe ia pak”

“tapi kita ke rumah sakit dulu” ucapnya.

“siapa yang sakit?”

“papaku, barusan mama kabarin aku”

“oh ia pak baik,” aku menangguk ikut ke arah rumah sakit. Wajahnya harsa langsung berubah drastis setelah dapat kabar itu. Selama perjalanan dia tak banyak bicara sedikit pun.

Perjalanan dari kantor ke rumah sakit cukup memakan waktu sekitar satu jam dari kantor,

“kamu ikut masuk aja ya” ajaknya saat turun dari mobil.

“tapi pak, saya tunggu disini aja” kataku

“gak apa-apa, ayo” harsa sempat memegang tanganku menuju lift, dan reflek aku melepaskan pegangannya saat pintu lift terbuka. aku terpaksa ikut ke dalam.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status