HarsaGak biasanya papa meyetel Tv di ruang tengah, dengan suara cukup kencang, papa mama, sama kedua orang tua santi pun duduk sambil tertuju ke tv tersebu.“ada apa paa maa?” kataku langsung ikutan lihat, dari sekilas siaran langsung. Yang ternyata isinya tentang kebakaran pasar kemarin. Kenapa jadi melebar seperti ini..“jangan-jangan ini ada hubungan sama hara pa?” kataku pelan.“entah, papa gak habis pikir apa yang di lakukan hara, kalau ini benar-benar hara yang lakuin”“tapi harsa yakin, ini hara lakuin itu demi orang-orang pasar” ucapku yakin.“kamu yakin?” angguk gue yakin, hara pasti lakukan apapun demi mempertahankan pasar, termasuk menyerang secara langsung, lewat saluran tv nasional pula.“kamu coba hubungi hara sekarang dia dimana,” pinta papa, tak lama papa menerima telepon dari seseorang, tapi saat aku mau menelpon hara, bella lebih duluan telepon.“haloooo”“Bebb nonton berita, aku tadi lihat hara di tv, gila tuh anak, buat keributan gara-gara pasar kebakaran” gerutun
Santi.Hara sudah bangun pagi-pagi sekitar jam enam, aku sendiri masih tiduran di atas kasurnya dengan tubuh yang di tutupin dengan kain sarung.“awhhh” gumamku merasakan tubuhku sakit semua, pasti karena kasur hara yang keras, dia juga udah biasa tidur dengan kasur seperti ini.“pagiiii” ucapnya lagi sedang membereskan sesuatu.“jam berapa sekarang?”“jam delapan, nyenyak banget tidurnya”“uhmm kan habis rondaaa” ledekku, langsung bangun. Dengan tubuh yang masih telanjang bulat. Hara tak berkedip saat aku menggeliatkan tubuhku yang terasa pegal,“haaaa~”“aku mandi dulu” angguknya, aku tak terkejut isi kamar mandinya, walau isinya hanya ember air.gayung, sabun dan shampoo seadanya.“haarra, handuknya” ucapku lupa pinjam handuknya.“ini” aku pun keluar melilitkan handuk, dan langsung melepaskan handuk di hadapan harsa memakai pakianku tadi malam.“ndut yahh?” ucapku manja telanjang bulat di depannya, hara tak menjawab, di mendekatiku sambil mencium bibirku.“semookk, hahaha” bisiknya
Santi.Hara sudah bangun pagi-pagi sekitar jam enam, aku sendiri masih tiduran di atas kasurnya dengan tubuh yang di tutupin dengan kain sarung.“awhhh” gumamku merasakan tubuhku sakit semua, pasti karena kasur hara yang keras, dia juga udah biasa tidur dengan kasur seperti ini.“pagiiii” ucapnya lagi sedang membereskan sesuatu.“jam berapa sekarang?”“jam delapan, nyenyak banget tidurnya”“uhmm kan habis rondaaa” ledekku, langsung bangun. Dengan tubuh yang masih telanjang bulat. Hara tak berkedip saat aku menggeliatkan tubuhku yang terasa pegal,“haaaa~”“aku mandi dulu” angguknya, aku tak terkejut isi kamar mandinya, walau isinya hanya ember air.gayung, sabun dan shampoo seadanya.“haarra, handuknya” ucapku lupa pinjam handuknya.“ini” aku pun keluar melilitkan handuk, dan langsung melepaskan handuk di hadapan harsa memakai pakianku tadi malam.“ndut yahh?” ucapku manja telanjang bulat di depannya, hara tak menjawab, di mendekatiku sambil mencium bibirku.“semookk, hahaha” bisiknya
Santi.Senyumku begitu lebar setelah mendengar hak tanah ini pasar di gugat ulang, dan tentunya mas roy yang menjadi pengacaranya, keluarga yang benar-benar tak terduga.Penggusuran benar-benar tak terjadi beberapa hari, dan belum ada kabar lagi setelahnya. Pemberitaan pun kembali normal seperti biasanya.“san.. kok masih belum ganti pakian?” tanya mama yang sudah berpakian rapih seperti mau kondangan. Papa juga.“hee?? Kenapa?”“hari ini, papa sama di udang makan malam,”“oh ia aku lupa,” aku benar-benar lupa, papa sama di undangan sama keluarga hara buat makan malam di restoran kakaknya.“ayo cepat:“nanti albert juga datang, dia nyusul” ucap papa. Aku langsung bergegas, memakain gaun yang bekas harsa kasih dulu yang belum sempat aku pakai. multi Way Maxi Dress.“hmm agak menonjol banget” gumamku sepertinya salah pakai, tapi tak ada waktu lagi, pakai ini aku merasa buah dadaku menjadi agak ketat di tambah branya juga aku jenis braless, tak ada talinya.“wahh cantiknya” ucap mama.“t
HarsaIni yang gue kurang sama hara, dia serahin ke gue buat urusin sisanya, yang gak langsung beurusan lagi sama keluarga taslim.Walau sudah menang sidang berkat mas roy, gue tetap harus mengambil sertifikatnya ke orangnya langsung. Dengan membawa surat hasil persidangan.Sidang berlangsung empat kali, dua kali mereka datang untuk mencoba mempertahankannya, tiga dan empat mereka tak datang. Karena beberapa mantan gue dulu bersaksi untuk pelecehan seksual yang di lakukan rudy.Awalnya soal ajeng harusnya tak ada yang tau,, itu justru beberapa karyawannya membuat pemikiran gue datang karena kasus ajeng.“beb liat” chat dari bella soal bekas perusahaan gue, kasus ajeng mencuat menjadi kasus bunuh diri,“dari soal bunuh diri, salah satu karyawannya, menjalara ke pelecehan seksual, korupsi, pencucian uang”“pasti pak taslim yang melakukannya,” ucap om roni yang di samping gue dan buka pintu.“eh? Om? Kenapa om yang antar?”“om temanin kamu, papa kamu kwahtir terjadi apa-apa” jelasnya.“ta
SantiAku senang, akhirnya urusan pasar selesai, sampai akhirnya aku tau, ternyata egonya itu membuat hara punya pendirian kuat, apa yang di bilang, harus di lakukan sampai benar-benar bisa.Malam ini aku perjalanan ke rumah hara, buat persiapan liburan ke lombok, hanya kami berempat.“bella kamu nginap juga?” angguknya,“udah dari kemarin hehe”“tap ikan masih empat hari lagi”“sengaja kok, aku taruh barang disini, soalnya besok ada client di daerah sini” ucapnya.“oh,, gituu”“jadinya habis itu gak nginap lagi?”“hehe iah, ““hmmm san.. ada model baru,” tunjuk bella, kasih tau model body stocking, dari talinya jarang sampai full body menunjukan buah dadan dan selangkanga aja.“kamu suka yang mana?”“hmm, hehe gak main bedua kan?”“ih gak dong, kan cukup sekali aja, pengenalan ahahha” tawanya. Aku pilih body stocking yang seperti pakaian renang, one piece, bauh dadanya terbuka, dan selangkangnnya juga, tapi dipadu lagi sama stocking kaki.“kita pesan yah”“hee?”“hahah, sesekali lah
HarsaAwalnya aku sama hara gak berniat malakukan hal seperti ini, karena ide aku sama hara cuman jailin santi sampai klimaks aja,Saat di lapangan beda dari yang rencanakan, apa lagi santi sengaja megangganti pakiaanya di tambah gak pakai bra dan juga celana dalam,Padahal dia sempat mengusir aku sama hara saat lagi tegang-tengangnya, tetap saja hasilnya dua lawan satu. Dan yang bikin aku sama hara terkejut santi membiarkan kamu melakukannya.Saat sudah selesai, santi tertidura karena kelelahan, perjalanan dan olahraga malam ini,“sorry har ke bablasan sampai threesome,” kataku“tergantung santi, kalau dia gak nolak, gak masalah,”“yang masalah, soal lo udah perawanin lubang anusnya shanti” ucap hara tersenyum.“gue harus buat perhitunan soal itu” lanjutnya.keluar kamar.“okeh, gimana kita lakukan hal yang sama, ke bella?” tanyaku, karena memang agak bersalah soal itu.“tapi lo masalah gak soal itu?”“lo tau lah, bella lebih agresif di banding masih perawan,”“serriuss??, terus santi
Ada sesuatu yang membuat aku terbangun, rasanya penisku seperti ada yang menggocoknya.“be bellaa” gumamku melihat bella memakai handuk sambil mengocok penisku perlahan.“ngapain? Ohh belll~~” penisku benar-benar sudah ekrresi maksimal.“ucapan selamat pagii~~” ucapnya Tak lama dia menghentikan kocokannya setelah aku benar-benar terbangun,“lo yang ganti gue baju yah?” lanjutnya“hmmm, iah,”“makasih” senyumnya, membuka handuknya,Aku bisa lihat buah dadanya dari pantulan cermin, dan kembali teringat tubuh nia yang telanjang bulat.“aku ke bawah dulu, kak yua ada panggil tadi ya” ucap bella langsung sedikit tergesa keluar kamar,Selesai mandi aku pun langsung ke bawah, yang ternyata sudah ramai. Dan ada gaun pengantin kak yua, Kesannya simple dan berkelas, Dan juga ada gaun buat bridesmaid.Dari kejauhan papa membawa setelan kemeja dan juga jas kea rah luar rumah, waktu bersamaan juga mama langsung lapisi dengan plastic setelan jas nya.“buat kemana itu pa ma?”“buat hara, di titipin