Share

53

Santi

Untungnya papa sama mama gak curiga soal ranjangnya patah, karena memang beberapa kayu penyangganya sudah rapuh. Apa lagi aku bilangnya kalau aku menghempaskan tubuhku tinggi sampai akhirnya ambruk.

Yang sekarang membuat aku cukup kaget hara bakalan lakuin apa aja demi orang-orang di pasar sama anak jalanan yang tinggal di belakang pasar.

Termasuk rencananya mengambil alih pasar dari perusahaan ares. rasanya tanganku begitu gemetar melihat wajahnya. Walau begitu ares tak mengenali hara walau dia datang ke pernikahaan kakaknya hara.

Tetapi Saat berhadap sama ares , mada seperti tak takut sama sekali, hara juga hari ini sedikit sibuk dia lagi mengirimkan berkas ke sesroang, yang dia sebut mas roy.

“dia siapa?” tanyaku pas hara selesai menelpon,

“anaknya babeh, roy Namanya” ucapnya.

“ohh,”

“oh ia hari ini kita jengguk babeh mau,udah lama gak jenguk, sekalian ada yang mau di omongin sama mas roy” lanjut hara.

“aku ikut, di rumah juga gak ada orang, papa sama mama pergi ke rumah kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status