Marius menggeleng, “Persidangan kemarin, ayahku memenangkan hak asuh dari ibuku. Mungkin sebentar lagi dia akan membawaku pergi.” Tangan Kimberly gemetar, buku majalah di tangannya terjatuh seketika ke rerumputan, mata Kimberly memanas dan langsung berkaca-kaca merasakan perasaan sedih langsung menyentuh hatinya. “Kau bisa menolaknya jika tidak ingin tinggal bersama ayahmu,” bujuk Kimberly dengan napas tersenggal menahan tangisannya. Sekali lagi Marius menggeleng. Kimberly tidak mengetahui situasi sifat ayahnya seperti apa, ayah Marius sangat berkuasa, keras kepala dan arogan. Bahkan Marius tidak tahu, apakah perjuangan Levon untuk mendapatkan hak asuh Marius murni karena kasih sayang dan ingin memberikan kehidupan yang layak untuk Marius, atau justru sebaliknya. Levon berjuang mendapatkan hak asuh semata-mata hanya untuk menyelamatkan harga dirinya karena tidak mau kalah dari Jenita. Marius hanyalah anak kecil polos tanpa mengetahui apapun tentang dunia orang dewasa, dia hanya ta
Hanya butuh satu belokan untuk bisa sampai ke rumah Marius, Kimberly langsung sampai di depan sebuah kondominium tua milik Jenita. Dapat Kimberly lihat mobil yang Cintia sebutkan masih berada di depan kediaman. Beberapa orang berseragam hitam berdiri di depan pintu pagar rumah Marius yang membuat Kimberly tidak berani menampakan diri untuk mendekat, dengan cepat Kimberly berputar ke belakang menuju halaman belakang rumah Marius. Kimberly berlari mencari-cari celah agar dia bisa masuk ke dalam dan melewati pagar besar kediaman Marius. Kimberly ingat, di belakang rumah Marius ada beberapa jendela, Kimberly sering menemui Marius melalui jalan itu. Kimberly berdecak pinggang bernapas dengan cepat, kepulan dingin keluar dari mulutnyanya. Anak itu melihat pagar kayu di depannya, pagar itu satu-satunya celah agar Kimberly bisa masuk ke kediaman Marius, lalu menerobos masuk melalui jendela. Kimberly membungkuk di depan deretan pagar kayu, lututnya langsung merasakan dinginnya salju ketik
Apa yang di khawatirkan Marius dan Kimberly akhirnya terjadi. Pada akhirnya Marius pergi dan pindah tinggal bersama dengan ayahnya karena kini hak asuh di menangkan Levon. Karena dukungan hukum, tidak ada lagi yang bisa menghalangi Levon untuk membawa Marius. Marius sendiri tidak bisa menolak untuk tetap tinggal bersama Jenita, tidak ada pilihan untuk dirinya. Kepergian Marius dari rumahnya membuat Kimberly merasa cukup kehilangan temannya. Kini, setiap kali Kimberly datang berkunjung ke rumah Marius, Kimberly hanya melihat Jenita yang duduk dan menghabiskan waktunya untuk merenung. Mengenai Jenita, sungguh malang nasibnya sekarang. Jenita yang sedang terluka atas perceraian tanpa harta dan berusaha menjalani kehidupan barunya yang tidak biasa dia lakukan, berusaha bangkit berjuang menghidupi dirinya sendiri dan memberikan yang terbaik untuk Marius. Kini putera yang dia perjuangkan berada di tangan Levon. Jenita kehilangan banyak arah setelah kepergian Marius, wanita itu lebih ba
“Kim..” panggil Marius dengan napas tersenggal, anak itu mulai bercerita mengenai apa yang terjadi selama dia tinggal bersama ayahnya dan keluarga barunya. Selama satu bulan lebih dan tinggal kembali di rumah, Marius hanya diam di kamarnya. Levon pergi dengan kesibukannya dalam bekerja, Shanom yang baru menjadi isteri Levon menguasai rumah bersama Sean. Levon jarang pulang ke rumah, dia hanya menghabiskan waktunya di kantor dan bepergian, sekalinya pulang, Levon hanya sibuk di ruangan kerjanya. Kehadiran Sean dan Shanom yang tertawa bahagia, menempati apa yang menjadi milik Jenita dan Marius, sungguh membuat hati Marius sangat sakit hingga membuat Marius enggan keluar dan melihat mereka berdua. Di sisi lain, Shanom dan Sean tidak pernah menganggap keberadaan Marius, mereka hanya baik ketika ada Levon saja. Marius merasa sangat tertekan, perlahan dia merasakan setres yang berat dan sering muntah, namun Shanom tidak pernah membiarkan Levon maupun kepala pelayan mengetahuinya. Mari
Pertemuan diam-diam yang di lakukan Marius dan Jenita terus berlangsung begitu lama dan berulang-ulang, Kimberly terus berusaha mempertemukan mereka dengan berbagai cara. Semakin Kimberly dan Marius tumbuh besar, hubungan mereka semakin dekat meski semua itu harus berlangsung secara rahasia karena Levon masih menjaga Marius dengan ketat. Di depan semua orang Kimberly dan Marius berpura-pura tidak kenal dan tidak peduli, mereka berhubungan di belakang semua orang secara rahasia. Jenita yang semula sangat terpuruk kembali bangkit, wanita itu mulai menemukan kekuatannya lagi berkat kerja keras dan dukungan semua orang, salah satunya bunda Evelyne yang selama ini selalu setia mengantar Jenita pergi ke kuil dan menemaninya ke psikolog di kala Jenita terpuruk. Setelah kembali bangkit, Jenita berusaha mengumpulkan kekuatan untuk merebut kembali hak asuh Marius dari tangan Levon, dia sangat bekerja keras melakukan segalanya agar bisa memiliki posisi penting dan sebuah pengaruh bagi orang
Levon merongoh sesuatu di dalam saku jassnya, di keluarkannya sebuah buku cek dan dengan entengnya dia menulisan beberapa jumlah nominal uang dalam jumlah yang besar di secarik kertas, lalu meletakannya di hadapan Kimberly. Kimberly yang tidak tahu apa-apa hanya terpaku melihat kertas di hadapannya, gadis itu tidak bersuara di bawah tatapan tajam merendahkan Levon. “Setengah juta dollar dan masa depanmu sebagai model akan aku jamin, aku akan mempertemukanmu dengan agensi besar dan melakukan kontrak ekslusif, aku akan menjadikanmu model terkenal, yang perlu kau lakukan hanya satu hal, jauhi puteraku,” pinta Levon terdengar dingin masih dengan tatapan merendahkan. Hati Kimberly bergetar merasakan perasaan sakit dan perih seperti terkena goresan, harga dirinya sangat di injak begitu saja oleh Levon hanya karena dia bukan seseorang yang kaya raya dan tidak sebanding dengan Marius. “Ambil itu, dan segera lakukan apa yang aku minta darimu,” Levon mempertegas. Hati Kimberly begitu teri
Sikap Kimberly yang perlahan kian berubah dan menjauh darinya tidak membuat Marius menyerah, pria itu berusaha mencari kebenaran di balik semua yang telah terjadi hingga akhirnya Marius menemukan jawabannya sendiri. Campur tangannya Levon dalam mengatur kehiupan pribadi Marius membuat Marius kian sangat membenci sosok ayahnya. Hubungan mereka yang tidak baik kian parah. Meskipun hubungan Levon dan Marius menjadi buruk, rupanya hal itu tidak menggentarkan Levon untuk berhenti bertindak. Levon melakukan banyak hal, mengatur hidup Marius dengan kekuasaannya agar Marius kembali ke jalan yang selama ini dia persiapkan, yaitu menjadi pewaris dan kembali kurmah, berhenti bergaul dengan orang-orang yang tidak jelas, salah satuya Kimberly. Ikut campurnya Levon dalam hidup Marius dan Kimberly membuat mereka terus menerus memiliki bentangan jurang pemisah meski Marius bisa mendapatkan Kimberly kembali. Setelah menyadari ketidak sukaan Levon pada Kimberly, pada akhirnya mereka memilih berhubu
Basahnya air mata mengalir berjatuhan melalui sudut mata Winter, bibir Winter gemetar hebat bernapas dengan tersendat-sendat merasakan sesak yang begitu menyakitkan hatinya. Hati Winter terasa sangat sakit seperti ada sesuatu yang robek di dalamnya. Semua ingatannya telah kembali, semua kenangan yang telah dia lupakan kini muncul, kenangan yang begitu ironis karena betapa menyedihkan kehidupannya di masa lalu. Winter bergerak gelisah terbaring di bawah langit, di antara hamparan pasir putih dan suara air laut yang membawa ombak kuat. Tangisan Winter terpecah keras tertutup suara angin dan ombak, gadis itu menutup wajahnya dengan tangan yang gemetar, menyembunyikan derita yang menderanya, menyembunyikan rasa malunya di hadapan langit yang melihatnya. Begitu banyak bayangan kenangan di masa lalunya yang datang kembali memenuhi kepalanya secara tiba-tiba. Kenangan masa lalu Kimberly yang menyedihkan muncul begitu jelas tidak terlewatkan sedikitpun. Masa lalu Kimberly sangat memaluk