Pertemuan diam-diam yang di lakukan Marius dan Jenita terus berlangsung begitu lama dan berulang-ulang, Kimberly terus berusaha mempertemukan mereka dengan berbagai cara. Semakin Kimberly dan Marius tumbuh besar, hubungan mereka semakin dekat meski semua itu harus berlangsung secara rahasia karena Levon masih menjaga Marius dengan ketat. Di depan semua orang Kimberly dan Marius berpura-pura tidak kenal dan tidak peduli, mereka berhubungan di belakang semua orang secara rahasia. Jenita yang semula sangat terpuruk kembali bangkit, wanita itu mulai menemukan kekuatannya lagi berkat kerja keras dan dukungan semua orang, salah satunya bunda Evelyne yang selama ini selalu setia mengantar Jenita pergi ke kuil dan menemaninya ke psikolog di kala Jenita terpuruk. Setelah kembali bangkit, Jenita berusaha mengumpulkan kekuatan untuk merebut kembali hak asuh Marius dari tangan Levon, dia sangat bekerja keras melakukan segalanya agar bisa memiliki posisi penting dan sebuah pengaruh bagi orang
Levon merongoh sesuatu di dalam saku jassnya, di keluarkannya sebuah buku cek dan dengan entengnya dia menulisan beberapa jumlah nominal uang dalam jumlah yang besar di secarik kertas, lalu meletakannya di hadapan Kimberly. Kimberly yang tidak tahu apa-apa hanya terpaku melihat kertas di hadapannya, gadis itu tidak bersuara di bawah tatapan tajam merendahkan Levon. “Setengah juta dollar dan masa depanmu sebagai model akan aku jamin, aku akan mempertemukanmu dengan agensi besar dan melakukan kontrak ekslusif, aku akan menjadikanmu model terkenal, yang perlu kau lakukan hanya satu hal, jauhi puteraku,” pinta Levon terdengar dingin masih dengan tatapan merendahkan. Hati Kimberly bergetar merasakan perasaan sakit dan perih seperti terkena goresan, harga dirinya sangat di injak begitu saja oleh Levon hanya karena dia bukan seseorang yang kaya raya dan tidak sebanding dengan Marius. “Ambil itu, dan segera lakukan apa yang aku minta darimu,” Levon mempertegas. Hati Kimberly begitu teri
Sikap Kimberly yang perlahan kian berubah dan menjauh darinya tidak membuat Marius menyerah, pria itu berusaha mencari kebenaran di balik semua yang telah terjadi hingga akhirnya Marius menemukan jawabannya sendiri. Campur tangannya Levon dalam mengatur kehiupan pribadi Marius membuat Marius kian sangat membenci sosok ayahnya. Hubungan mereka yang tidak baik kian parah. Meskipun hubungan Levon dan Marius menjadi buruk, rupanya hal itu tidak menggentarkan Levon untuk berhenti bertindak. Levon melakukan banyak hal, mengatur hidup Marius dengan kekuasaannya agar Marius kembali ke jalan yang selama ini dia persiapkan, yaitu menjadi pewaris dan kembali kurmah, berhenti bergaul dengan orang-orang yang tidak jelas, salah satuya Kimberly. Ikut campurnya Levon dalam hidup Marius dan Kimberly membuat mereka terus menerus memiliki bentangan jurang pemisah meski Marius bisa mendapatkan Kimberly kembali. Setelah menyadari ketidak sukaan Levon pada Kimberly, pada akhirnya mereka memilih berhubu
Basahnya air mata mengalir berjatuhan melalui sudut mata Winter, bibir Winter gemetar hebat bernapas dengan tersendat-sendat merasakan sesak yang begitu menyakitkan hatinya. Hati Winter terasa sangat sakit seperti ada sesuatu yang robek di dalamnya. Semua ingatannya telah kembali, semua kenangan yang telah dia lupakan kini muncul, kenangan yang begitu ironis karena betapa menyedihkan kehidupannya di masa lalu. Winter bergerak gelisah terbaring di bawah langit, di antara hamparan pasir putih dan suara air laut yang membawa ombak kuat. Tangisan Winter terpecah keras tertutup suara angin dan ombak, gadis itu menutup wajahnya dengan tangan yang gemetar, menyembunyikan derita yang menderanya, menyembunyikan rasa malunya di hadapan langit yang melihatnya. Begitu banyak bayangan kenangan di masa lalunya yang datang kembali memenuhi kepalanya secara tiba-tiba. Kenangan masa lalu Kimberly yang menyedihkan muncul begitu jelas tidak terlewatkan sedikitpun. Masa lalu Kimberly sangat memaluk
Perasaan hangat yang menjalar di hati Winter, jantung yang berdebar cepat, hal-hal yang selama ini Winter pertanyakan mengapa dia merasa familiar setiap kali bersama Marius, kini semuanya sudah terjawab. Pria yang Winter lupakan itu, pria yang Winter curigai sebagai orang ketiga dalam hubungan Kimberly dan Sean, ternyata semua yang Winter pikirkan selama ini salah. Marius, pria malang itu ternyata kekasihnya yang selama ini selalu ingin Kimberly lindungi dan Kimberly bahagiakan, seseorang yang selalu ingin menjadi tempat suka dukanya Kimberly, seseorang yang menjadi rumah Kimberly dalam keadaan apapun, seseorang yang tidak pernah marah kepada Kimberly meski gadis itu beberapa kali mengecewakannya. Marius dunia Kimberly yang paling sempurna. Perasaan yang dulu asing kini begitu alami bisa Winter terima, sebuah perasaan bahagia dan berdebar karena Marius adalah pria yang sesungguhnya dia cintai. Marius menggerakan kursi rodanya, mendekati Winter yang kini memindakan beberapa makanan
Winter tersenyum canggung sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal. “Aku hanya ingin mengatakan penilaianku saja.” Sesungguhnya, Winter mengatakan pujian dan terima kasih itu bertujuan untuk mewakili jiwa Kimberly yang sangat ingin mengatakan itu kepada Marius karena hingga saat ini pria itu tidak pernah berubah kepada sosok Kimberly Feodora. Marius masih tetap menjadi seseorang yang mencintai Kimberly dengan cara yang sama, bahkan kini setelah jiwa Kimberly memasuki tubuh Winter sekalipun, Marius langsung merasakan keberadaannya. “Malam ini kau berubah” komentar Marius. “Itu benar, malam ini aku merasa sedikit menjadi lebih romantis setelah melihatmu.” “Kau pandai berbicara Winter.” “Aku hanya berbicara manis padamu.” “Kata-kata itu sering di gunakan oleh orang-orang yang pandai menggoda.” Winter tertawa malu, jika dia pikir-pikir lagi memang dia tidak berkata manis kepada Marius saja, namun kepada Marvelo juga. “Mulai malam ini aku akan berbicara manis kepadamu saja.” Mar
Sebuah kotak brangkas penyimpanan terbuka di atas meja, beberapa emas batangan berada di dalamnya bersama sebongkah berlian besar berwarna merah muda berada dalam kotak kecil, ada sebuah kalung berlian yang sangat terkenal di dalam kotak itu. Beberapa lembar sertifikat kepemilikan terbungkus dengan sempurna tidak ada yang rusak sedikitpun. Semua barang dalam brangkas itu adalah harta rahasia Kimberly yang selama ini dia sembunyikan, Kimberly tidak sempat menggunakannya karena dia tidak bisa langsung mengambil hartanya di tengah-tengah ratusan kamera yang terus menerus mengintai kesehariannya yang terpuruk. Para wartawan bersikap seperti burung kondor, semakin Kimberly sekarat dalam derita fitnah, mereka semakin berkerumun memperhatikam dan menantikan Kimberly mati untuk mereka cabik menjadi bahan makanan. Winter terbelalak takjub sekaligus tidak percaya, Mante Hemilton mengerjakan pekerjaannya dengan begitu cepat padahal tugasnya sangat berat karena bersangkutan dengan Bank dan keam
Derung suara motor terdengar kencang di jalanan, Marvelo mengendarai motornya dalam keadaan cepat melewati jalanan sepanjang kota Loor yang ramai. Winter mengeratkan pelukannya dan menyandarkan tubuhnya di balik punggung kokoh Marvelo. Di balik helm yang dia pakai, Winter memperhatikan setiap pemandangan yang di lewatinya, Winter merasakan nuansa yang berbeda saat dia melihat keindahan kota dengan mengendari motor. Nuansa kota Loor yang terang benderang di hiasi cahaya, gedung-gedung berasitektur indah dan menawan terlihat memanjakan mata, fasilitas transfortasi umum di setiap sudut tidak pernah berhenti di penuhi oleh orang-orang yang beraktivitas. Beberapa orang pejalan kaki berdiri berkumpul menonton pengamen jalanan, beberapa di antara mereka duduk di bawah tenda sambil menikmati segelas minuman. Jiwa Kimberly selalu merasa bersyukur karena dia bisa lahir dan tinggal di kota Loor dimana hampir semua orang sangat suka hal-hal yang indah dan estetik, memperhatikan fashion, menci